Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB: Pak Ganjar Diframing Seakan-akan Elektabilitasnya Paling Tinggi, Tapi Partainya Belum Ada

Meskipun survei menyebut elektabilitas Ganjar tinggi, sampai hari ini tak ada satu pun tokoh nasional yang elektabilitasnya di angka 30 persen.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PKB: Pak Ganjar Diframing Seakan-akan Elektabilitasnya Paling Tinggi, Tapi Partainya Belum Ada
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan meninjau posko pengungsian korban longsor di Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (17/11/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid bicara soal Ganjar Pranowo yang kerap meraih elektabilitas tinggi dalam sejumlah lembaga survei.

Menurut Jazilul, meskipun survei menyebut elektabilitas Ganjar tinggi, sampai hari ini tak ada satu pun tokoh nasional yang elektabilitasnya di angka 30 persen, termasuk Ganjar.

"Itu artinya belum ada yang dominan termasuk Pak Ganjar. Jadi biasalah, Pak Ganjar diframing seakan-akan memang beliau yang paling ini, tapi kan partainya belum ada sampai saat ini," kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (23/11/2021)..

Wakil Ketua MPR RI itu menilai tak mungkin PKB yang datang ke Ganjar untuk menawarkan kendaraan politik.

"Dia yang ngelamar ke kita. Begitu caranya. Umba-umbunya kan begitu," tandasnya.

Diketahui, dalam sebuah simulasi pasangan Capres-Cawapres di Lembaga Y-Publica, pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan oleh publik, bersaing ketat dengan pasangan Ganjar-Airlangga.

Berita Rekomendasi

"Dalam simulasi terhadap pasangan capres-cawapres, Prabowo-Puan unggul tipis terhadap Ganjar-Airlangga," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Menurut Indonesia Survey Center, Elektabilitas Prabowo Unggul Dibanding Tokoh Lain Termasuk Sandiaga

Prabowo-Puan didukung oleh 85,6 persen, sedangkan yang tidak mendukung 12,1 persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,3 persen.

Pasangan Ganjar-Airlangga didukung oleh 84,1 persen, tidak mendukung 11,2 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 4,7 persen.

Menurut Rudi, dukungan kuat terhadap Prabowo-Puan tidak mengejutkan, mengingat sudah cukup lama digaungkan oleh berbagai pihak.

Prabowo-Puan merepresentasikan dua kekuatan partai politik terbesar di pemerintahan, yaitu PDIP dan Gerindra.

Yang mengejutkan, kata dia, adalah pasangan Ganjar-Airlangga yang bisa mengimbangi Prabowo-Puan.

Ganjar yang merupakan kader PDIP selama ini mengantongi elektabilitas terkuat sebagai capres, tetapi PDIP lebih menjagokan Puan.

"Meskipun tanpa dukungan PDIP, Ganjar tetap paling unggul, lebih-lebih jika dipasangkan dengan Airlangga," kata Rudi.

Meskipun elektabilitas Airlangga juga rendah, tetapi seperti halnya Puan yang mewakili trah Soekarno di PDIP, Airlangga merupakan ketua umum Golkar.

Pasangan capres-cawapres lainnya yang paling mendapat dukungan publik adalah Prabowo-Airlangga (68,3 persen), Ganjar-AHY (58,3 persen), Anies-AHY (53,8 persen), dan Anies-Gatot (51,8 persen).

Sedangkan pasangan sisanya mendapat dukungan kurang dari 50 persen.

Sementara itu elektabilitas Ganjar naik tipis dari survei sebelumnya pada Mei 2021 sebesar 20,2 persen menjadi 21,1 persen. Prabowo membayangi dengan elektabilitas 17,0 persen, disusul oleh RK (12,5 persen), Anies (8,0 persen), dan Sandi (7,5 persen).

Baca juga: Pertemuan Prabowo, Megawati, dan Puan Isyarat PDIP dan Gerindra Berkoalisi di 2024?

Berikutnya AHY (4,5 persen), Tri Rismaharini (4,3 persen), dan Erick (4,0 persen). Lalu Giring Ganesha (2,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen), Puan (1,5 persen), dan Airlangga (1,3 persen). Ada pula Mahfud (1,2 persen), Gatot (1,1 persen), dan Andika Perkasa (1,0 persen).

"Menguatnya nama Andika berbarengan dengan terpilihnya sebagai Panglima TNI," ungkap Rudi.

Nama-nama lain masih berada di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,0 persen.

Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 November 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas