Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Kemaslahatan Umat, PWNU Sumut Nilai Muktamar NU Harus Ikut Arahan Para Kiai Sepuh

Muktamar ini, menurut Syech Mahmudin, tidak hanya ajang untuk memilih Ketua Umum PBNU tapi lebih dari itu, apalagi menjelang satu abad NU.

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Demi Kemaslahatan Umat, PWNU Sumut Nilai Muktamar NU Harus Ikut Arahan Para Kiai Sepuh
istimewa
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) se Sumatera Utara (Sumut) mendukung keputusan 9 kiai sepuh yang meminta Muktamar ke-34 NU dilaksanakan dengan santun dan berakhlaqul karimah, Selasa (30/11/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) se Sumatera Utara (Sumut) mendukung keputusan 9 kiai sepuh yang meminta Muktamar ke-34 NU dilaksanakan dengan santun dan berakhlaqul karimah.

Hal itu disampaikan Rais Syuriah PWNU Syech Machmudin Pasaribu

Muktamar ini, menurut Syech Mahmudin, tidak hanya ajang untuk memilih Ketua Umum PBNU tapi lebih dari itu, apalagi menjelang satu abad NU.

Hal itu membutuhkan pemikiran yang serius agar bisa menghasilkan keputusan yang membawa maslahah untuk warga Indonesia dengan mengedepankan akhlaqul karimah.

Baca juga: Muktamar NU Diusulkan 17 Desember 2021, Ini Respon Said Aqil

"Kita harus mempersiapkan satu abad NU dengan serius tapi santai agar menghasilkan pemikiran yang bisa membawa kemaslahatan untuk warga Indonesia dan khususnya warga NU," ujar Syech Mahmudin dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/11/2021).

Sementara itu, Syahrial Tambunan selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Sumut juga menyampaikan bahwa pelaksanaan muktamar jangan dipaksakan untuk maju.

BERITA TERKAIT

"Melainkan disesuaikan saja dengan kesiapan panitia dan aturan pemerintah jangan kesannya amat terburu-buru," katanya.

"Kalau panitia belum siap ya jangan dipaksa untuk dimajukan, tapi kalau sudah siap ya tidak usah kita diskusi tapi jangan juga melawan intruksi pemerintah terkait berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada tanggal pelaksanaan muktamar, tidak enak dipaksa itu," kata Syahrial.

Lebih jauh Syahrial mengatakan bahwa Muktamar NU adalah sarana bermusyawarah untuk menghasilkan suatu keputusan yang membawa maslahah jangan lantas untuk mencapainya kita menggunakan cara-cara yang membawa mafsadah.

Baca juga: Temui Rais Aam PBNU, 27 PWNU Dukung Muktamar NU Digelar 17 Desember 2021

"Maksud kita muktamar adalah mencari maslahah bukan mendatangkan mafsadah, mari kita duduk bareng sambil ngopi dan merokok jangan pake emosi dan pikiran yang dengki," ujar Syahrial.

Menurutnya, Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama ini adalah hajatan para ulama. Untuk itu, pengurus NU sebaiknya mendengarkan apa arahan para ulama sesuai keputusan Konferensi Besar dan Musyawarah Nasional Alim Ulama (Konbes-Munas) bulan September lalu.

"Terkait dipercepat atau diundurnya jadwal pelaksanaan Muktamar ke 34 NU di Lampung, kita sebagai warga NU sebaiknya mengikuti apa yang diisntruksikan oleh para ulama, karena notebene merekalah yang punya hajat ini, jangan memaksa atau mendesak-desak mereka. Kalau suara para sesepuh itu menginginkan jadwalnya diundur, ya mari kita ikuti” jelas Syahrial.

Untuk diketahui, seiring dengan diberlakukannya PPKM Level 3 secara nasional oleh pemerintah mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 guna mengantisipasi meledaknya penyebaran virus Corona selama libur nataru (Natal dan tahun baru), Muktamar ke 34 NU yang sedianya dilaksanakan pada 23-25 Desember 2021 harus dijadwalkan ulang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas