Hari AIDS Sedunia, UNAIDS Soroti Minimnya Akses Pengobatan di Indonesia
Pandemi Covid-19 disebut semakin memperparah upaya pencegahan, tes, maupun pengobatan HIV/AIDS.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Gabungan PBB Untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mengatakan dunia akan terus terjebak dalam krisis Covid-19 jika para pemimpin tak mampu menyajikan langkah transformatif guna mengakhiri AIDS.
Pasalnya, Country Director UNAIDS Indonesia, Krittayawan Boonto menyebut masih ada jutaan orang di dunia yang tertinggal terkait respons HIV akibat dari ketimpangan sosial.
Ungkapan ini muncul dalam laporan terbaru UNAIDS dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember, dengan judul 'Unequal, unprepared, under threat: why bold action against inequalities is needed to end AIDS, stop COVID-19 and prepare for future pandemics'.
Baca juga: Sejarah Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Ini Cara Memperingati, Fakta, dan Pentingnya Hari AIDS Sedunia
Peluncuran laporan UNAIDS Indonesia dilakukan bersama Kementerian Kesehatan dan Jaringan Indonesia Positif dalam kegiatan virtual Tempo, Selasa (30/11/2021).
"Masih ada jutaan orang di dunia yang tertinggal dalam respon HIV karena ketimpangan sosial," kata Krittayawan.
Kata dia, pandemi Covid-19 semakin memperparah upaya pencegahan, tes, maupun pengobatan HIV. Kegagalan tersebut bisa mengakibatkan 7,7 juta kematian selama dekade ini.
"Hal ini semakin diperparah dengan adanya pandemi covid-19. Kegagalan untuk meningkatkan capaian baik layanan pencegahan, tes dan pengobatan HIV akan mengakibatkan 7,7 juta kematian selama dekade ini," terang dia.
Baca juga: UNAIDS Sebut Tak Ada Negara yang Percaya Diri Tangani AIDS Saat Pandemi Covid-19
Beberapa negara, termasuk negara dengan angka HIV tertinggi, memang berhasil membuat kemajuan melawan AIDS.
Namun capaian tersebut tak merata. Secara global masih terjadi 1,5 juta infeksi HIV baru di tahun 2020, di mana 31 persen diidap kalangan usia 15-24 tahun.
Pada tahun 2020, diperkirakan ada 37,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV. Di mana 15 persen atau 5,8 juta diantaranya tinggal di kawasan Asia dan Pasifik.
Tahun 2020 menandai 40 tahun sejak pertama kalinya kasus AIDS dilaporkan.
Sejak saat itu berdasarkan data UNAIDS, telah terjadi kemajuan besar utamanya soal akses pengobatan. Pada Juni 2021, sebanyak 28,2 juta orang telah mengakses pengobatan HIV, alias naik dari 7,8 juta pada 2010.
Namun akses atau cakupan pengobatan HIV di Indonesia belum mencapai target.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.