Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Sebut Ada Kemungkinan Varian Omicron Bisa Menular ke Penyintas Covid-19

Satgas Covid-19 sebut ada kemungkinan varian Omciron bisa menular ke penyintas Covid-19, masyarakat diminta tetap tenang

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Satgas Sebut Ada Kemungkinan Varian Omicron Bisa Menular ke Penyintas Covid-19
IST
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito - Satgas Covid-19 sebut ada kemungkinan varian Omciron bisa menular ke penyintas Covid-19, masyarakat diminta tetap tenang 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak panik dengan munculnya varian baru Covid-19 yakni B.1.1.529 atau Omicron.

Akan tetapi, menurut Luhut, masyarakat hanya perlu waspada dan mengetatkan kembali penerapan protokol kesehatan (prokes).

Selain itu, ia juga tak ingin lonjakan kasus Covid-19 di bulan Juli lalu terulang kembali.

Baca juga: Buntut Temuan Omicron, CDC Rekomendasikan Usia 18 Tahun ke Atas Wajib Divaksin Booster

Hal itu disampaikan Luhut dalam evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali, Senin (29/11/2021).

“Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini,” ucap Luhut, dikutip dari siaran pers Kemenko Marves.

Luhut Panjaitan dalam Konpers PPKM 11 Oktober 2021
Luhut Panjaitan dalam Konpers PPKM 11 Oktober 2021 (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Lanjut Luhut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini.

Kemudian, berdasarkan hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Nataru 2020 dan mendekati periode Libur Idul Fitri 2021.

BERITA TERKAIT

“Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat,” ujar Luhut.

Baca juga: Wiku: Jika Patuh Menjalankan 5M, Kasus Omicron di Indonesia Tak akan Meledak Seperti di Eropa

Potensi lonjakan kasus tersebut, menurut Luhut, harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih taat prokes dan 3T, bukan untuk menimbulkan kepanikan.

Luhut juga meminta masyarakat tak panik karena pemerintah telah memiliki aplikasi terintegrasi, yakni Peduli Lindungi yang perlu untuk terus ditegakkan penggunaannya.

"Saat ini, jumlah testing dan tracing kita pun sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan November tahun lalu."

"Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan,” jelas Menko Marves itu.

(Tribunnews.com/Shella Latifa A)

Baca berita soal virus corona lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas