Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Risma Memaksa Penyandang Tunarungu Bicara, Aktivis Tuli: Komunikasi Tak Harus dengan Bicara

Aktivis Tuli, Surya Sahetapy mengkritik aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memaksa seorang anak disabilitas penyandang tunarungu untuk berbicara

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Soal Risma Memaksa Penyandang Tunarungu Bicara, Aktivis Tuli: Komunikasi Tak Harus dengan Bicara
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
KUNJUNGAN KERJA - Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mendamipingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Risma mengaku berniat tulus saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas rungu Stefanus dalam rangkaian Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI).

Mantan Wali Kota Surabaya ini merangkul Stefanus untuk memastikan alat bantu dengar berfungsi baik.

Di lain pihak, Risma mendorong mereka memaksimalkan kemampuan telinganya, dan mulutnya.

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Semangati Anak-anak di Indramayu yang Orang Tuanya Meninggal Karena Covid-19

Risma mengaku tidak ingin mereka menyerah.

Risma memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas rungu untuk mencoba merespon komunikasi.

"Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespon, itu bisa merugikan dia," kata Risma melalui keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).

Dirinya mengungkapkan pengalaman yang sangat memprihatinkan, saat menjadi Wali Kota Surabaya.

Berita Rekomendasi

Saat itu, ada disabilitas rungu yang tertabrak kereta api dan ada juga yang harus kehilangan jiwa karena bencana.

Baca juga: Mensos Risma Akan Bangun Sistem Command Center untuk Percepat Penanganan Masalah Sosial

"Ini pengalaman sangat memukul saya. Saya hanya ingin memastikan mereka bisa menyampaikan pesan dengan berbagai cara."

"Mereka harus bisa bereaksi terhadap lingkungannya khususnya bila itu membahayakan jiwa dan kehormatannya. Apakah dengan suara, gerakan tangan, atau alat bantu yang mereka kenakan," kata Risma.

Bagi Risma, respon penyandang disabilitas dalam hal ini penyandang disabilitas rungu, terhadap lingkungan tersebut sangat penting.

Sebab, berdasarkan pengalaman di atas, ada saja hal-hal tak terduga.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas