4 Jenis Gunung Api dan Karakteristiknya, Gunung Api Kerucut Cinder hingga Gunung Api Kubah Lava
Berikut ini 4 jenis Gunung Api dan karakteristiknya, ada Gunung Api Kerucut Cinder, Komposit (Stratovolcano), Perisai, hingga Gunung Api Kubah Lava.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Gunung berapi perisai dibangun hampir seluruhnya dari aliran lava cair.
Lava mengalir keluar dari ventilasi ke segala arah, baik dari puncak atau sepanjang dua hingga tiga zona celah (fraktur) yang memancar keluar dari puncak seperti jari-jari pada roda sepeda.
Saat aliran lava tumpang tindih satu sama lain, mereka membangun bentuk kubah yang luas dan landai yang dari jauh tampak mirip dengan perisai prajurit.
Gunung berapi perisai terbentuk secara perlahan oleh pertumbuhan ribuan aliran lava yang menyebar luas dalam jarak yang sangat jauh, dan kemudian mendingin seperti lembaran tipis.
Beberapa gunung berapi yang paling masif adalah gunung berapi perisai.
Di California utara dan Oregon, banyak gunung berapi perisai memiliki lebar hingga 3 atau 4 mil dan setinggi 1.500 hingga 2.000 kaki.
Kepulauan Hawaii berada dalam rantai gunung berapi perisai dan gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa.
4. Gunung Api Kubah Lava
Kubah lava secara teknis merupakan aliran lava, yang terlalu tebal untuk mengalir keluar dari lubang tersebut.
Lava keluar dari ventilasi dan terakumulasi sebagai tumpukan lava di sekitar ventilasi.
Beberapa kubah membentuk duri runcing, sementara yang lain berbentuk sebagai muffin raksasa, terlihat seperti kelopak bunga yang terbuka.
Kubah lava sering tumbuh di dalam kawah atau di sisi gunung berapi komposit besar yang curam dan berbahaya.
Sebagian besar kubah lava terbentuk dengan ekspansi dari dalam.
Ketika magma segar mengisi bagian dalam, permukaan luar yang lebih dingin dan lebih keras akan pecah dan menumpahkan batu dan gas panas ke lereng gunung.