Jamin Keamanan Rumah dan Barang Milik Warga Pasca Erupsi Semeru, Sat Brimob Jatim Lakukan Patroli
Anggota Sat Bromob Jawa Timur lakukan patroli untuk menjamin keamanan barang berharga milik warga yang rumahnya kosong ditinggal mengungsi
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Sat Brimob Jawa Timur lakukan patroli untuk menjamin keamanan barang berharga milik warga yang rumahnya kosong ditinggal mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Mengutip Kompas Tv, Selasa (7/12/2021) patroli dilakukan dengan menyusuri rumah-rumah warga yang kosong karena ditinggal mengungsi.
Patroli ini dimaksudkan untuk mengantisipasi warga yang masih nekat kembali ke rumahnya guna ingin mengambil sisa barang-barang yang dapat diselamatkan ataupun yang hanya ingin melihat-lihat kondisi rumah dan hewan ternaknya.
Penjagaan ini dilakukan karena kondisi di lokasi masih dianggap berbahaya karena ada potensi terjadi erupsi susulan.
Baca juga: Hari Ini Jokowi Tinjau Daerah Terdampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang
Baca juga: Diterima Presiden Jokowi di Istana Bogor, Bima Arya Serahkan Anugerah Bakti Utama Pusaka
Sementara itu, menindaklanjuti warga yang sudah nekat kembali ke rumah, Anggota Sat Brimob Jawa Timur terpaksa membantu warga mengemasi barang-barang yang akan ikut diungsikan.
Termasuk menyelamatkan hewan-hewan ternak yang sudah terlanjur lepas tanpa diketahui siapa pemiliknya.
100 Relawan Bantu Pengungsi
Sebanyak 100 relawan terlah diterjunkan untuk mengondisikan para korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Penerjunan relawan-relawan ini diinisiasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said menyebut PMI juga telah mengirimkan kebutuhan lain yang di antaranya truk pengangkut air bersih, truk logistik dan ambulance.
Hal tersebut disampaikan oleh Sudirman dalam wawancara virtualnya di Kompas tv, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Pemerintah Ingatkan Masyarakat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
"Sejak kemarin kita berangsur melakukan mobilisasi relawan, dan saat ini mungkin sudah ada sebanyak 100 orang di lapangan."
"Sebagian juga masih dalam perispa karena ada yang membawa alat logistik tambahan dan alat transportasi dan ambulance," kata Sudirman.
Mengenai jumlah relawan dan kebutuhan primer lainnya, Sudirman mengatakan akan mengirimkannya dalam jumlah porsi yang cukup.