Gus Yahya Tawarkan Diri Maju Caketum PBNU: Ada Hal Penting yang Harus Dilakukan oleh NU
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf menawarkan diri menjadi calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf menawarkan diri menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 NU.
Rencananya, Muktamar ke-34 NU yang akan digelar dalam waktu dekat.
"Saya memang secara terbuka menawarkan diri untuk dipilih sebagai Ketum dalam Muktamar nanti."
"Karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan oleh NU segera," kata Gus Yahya panggilan akrabnya, dikutip Tribunnews.com dari tayangan di akun YouTube Tribunnews, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: PWNU Jatim: Gudang Kyai dan Figur Alternatif, Kenapa Tidak Percaya Diri?
Gus Yahya juga meyakini dirinya bakal terpilih sebagai Ketua Umum PBNU.
Namun, bila tidak terpilih pun, Gus Yahya mengaku sudah memberikan sebuah prestasi dengan bertandang ke cabang-cabang pengurus NU di daerah.
"Yakin ya yakin, InsyaAllah. Tapi pertama ya soal begini ini kan kehendak Allah, itu yang pertama."
"Tapi lebih lebih dari semua itu buat saya ini terpilih atau tidak terpilih sudah ada prestasi," ucapnya,
"Karena saya sekarang, saya berani katakan saya berhasil mentransformasikan cara pandang cabang-cabang dan wilayah ini tentang jabatan ketum," imbuhnya.
Mengenai isu pencapresan pada 2024, Gus Yahya menepis hal tersebut.
Dalam Wawancara Eksklusif, ia menegaskan tidak memiliki niatan maju capres.
Pengalamannya sebagai Juru Bicara di era Presiden Keempat RI Abdurrachman Wahid atau Gus Dur itu membuat dirinya enggan menjadi seorang presiden.
Tentang Muktamar ke-34 NU
Diberitakan Tribunnews.com, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Muktamar ke-34 NU di Lampung tetap diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021.
Ketetapan ini diputuskan dalam Ikhbar Muktamar ke-34 NU yang diumumkan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.