Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2021: Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh hingga Bom di Makassar, Ini 10 Peristiwa Paling Dicari

Berikut ini daftar 10 peristiwa paling dicari di Google: Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh hingga bom di gereja Makassar.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kaleidoskop 2021: Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh hingga Bom di Makassar, Ini 10 Peristiwa Paling Dicari
TRIBUN/DANY PERMANA
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air - Berikut ini daftar 10 peristiwa paling dicari di Google: Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh hingga bom di gereja Makassar. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini 10 peristiwa nasional paling dicari di Google.

Duka menyelimuti Indonesia pada awal 2021 saat pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, dinyatakan hilang kontak setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Tragedi serupa kembali terjadi pada April 2021, KRI Nanggala-402 dinyatakan patroli selamanya di lautan setelah tenggelam saat mengikuti skenario latihan penembakan rudal di Laut Bali.

Kapal selam milik TNI AL yang ditumpangi 53 awak tersebut tenggelam di kedalaman 838 meter.

Selain dua tragedi tersebut, turnamen olahraga Piala Thomas dan PON Papua juga menjadi peristiwa yang paling banyak dicari.

Baca juga: 5 SR yang Terjadi Sepanjang Tahun 2021" href="https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/10/kaleidoskop-2021-gempa-bumi-5-sr-yang-terjadi-sepanjang-tahun-2021">KALEIDOSKOP 2021: Gempa Bumi >5 SR yang Terjadi Sepanjang Tahun 2021

Seperti diketahui, tim putra bulu tangkis Indonesia berhasil meraih juara Thomas and Uber Cup setelah sembilan tahun penantian.

Berdasarkan Years in Search 2021 Google, inilah kaleidoskop 2021 10 peristiwa nasional paling dicari:

Berita Rekomendasi

1. KRI Nanggala-402 Tenggelam

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402 (Twitter @JurnalMaritim)

Kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402, hilang kontak dalam skenario latihan penembakan rudal di Laut Bali pada 21 April 2021.

Kapal yang mengangkut 53 awak tersebut dinyatakan tenggelam di kedalaman 838 meter di Perairan Utara Pulau Bali.

Kala itu, disebut-sebut penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam karena kelebihan muatan.

Namun, isu itu dibantah Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) KSAL, Laksamana Muda Muhammad Ali.

"Menanggapi beberapa pengamat, media yang menyampaikan bahwa kapal selam KRI Nanggala ini kelebihan muatan atau kelebihan personel pengawak, ini sama sekali tidak benar dan berdasar," ucap Ali pada konferensi pers, dikutip dari siaran langsung official iNews, Selasa (27/4/2021).

Setelah hampir dua bulan dilakukan upaya evakuasi, operasi penyelamatan KRI Nanggala-402 resmi dihentikan pada 2 Juni 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas