UPDATE Gunung Semeru: 3 kali Gempa Guguran dengan Amplitudo 2-6 mm dan Lama Gempa 66-120 Detik
Berikut update Gunung Semeru: pada Jumat, 10 Desember 2021 berstatus waspada, serta terjadi 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6mm
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Semeru masih berstatus Level II (Waspada) sampai hari ini, Jumat (10/12/2021).
Saat ini, petugas masih belum menaikkan status gunung semeru dari waspada ke siaga.
Mengutip dari Kompas.com, tim kompartemen kebencanaan IKA ITS langsung terjun ke lokasi bencana Gunung Semeru untuk melakukan penelitian pasca bencana.
Tim menemukan adanya sungai baru setelah sungai aliran lahar tertutup material.
Tim kebencanaan IKA ITS mengimbau untuk tetap waspada, karena aliran sungai baru ini mengarah ke permukiman warga di kawasan Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Setelah pada hari sebelumnya (Kamis, 9/12/2021), pada gunung Semeru, gunung api terlihat jelas, teramati asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 500 meter dari puncak, serta cuaca cerah, angin lemah ke arah utara.
Sedangkan, menurut pengamatan visual dari esdm.go.id, pada Jumat (10/12/2021), gunung api terlihat jelas, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, serta angin lemah ke arah barat.
Baca juga: Rumah Wagiman Lolos dari Material Vulkanik Gunung Semeru, Begini Ceritanya
Baca juga: Operasi SAR Korban Erupsi Semeru Sempat Dihentikan, Ini Penyebabnya
Mengutip dari esdm.go.id, berikut pengamatan kegempaan serta himbauan untuk masyarakat:
Pengamatan Kegempaan
- 3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 66-120 detik.
- 3 kali Harmonik dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 55-360 detik.
- 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 31 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 47 detik.
Himbauan untuk Masyarakat
1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi tersebut akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
2. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di G. Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).
Baca juga: Diduga Bukan Erupsi, Penyebab Bencana Semeru Diperkirakan Akibat Guguran Kubah Lava yang Longsor
(Tribunnews.com/Arkan) (Kompas.com/Natasha)