Anggota DPR Minta Hentikan Spekulasi Pergantian Dirut BUMN
Yulian Gunhar meminta Menteri BUMN Erick Tohir tidak sibuk melakukan perganitan direktur utama (Dirut) BUMN, apalagi tanpa adanya parameter.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar meminta Menteri BUMN Erick Tohir tidak sibuk melakukan perganitan direktur utama (Dirut) BUMN, apalagi tanpa adanya parapmeter dan penilaian yang jelas sebagai dasar.
Menurutnya, pergantian setiap jabatan, apalagi itu menyangkut perusahaan negara yang menangani aset-aset strategis, seharusnya memiliki landasan parameter yang jelas dan terukur.
“Selama ini, pergantian beberapa Dirut BUMN belum terlihat menggunakan parameter penilaian yang jelas. Apakah pergantian itu berdasarkan pada kinerja atau sekedar loyalitas kepada Menteri BUMN?”katanya, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: 11 BUMN Disetujui DPR Dapat Penambahan PMN
Gunhar menambahkan bahwa salah satu contoh belum jelasnya parameter penilaian itu terjadi pada kasus pergantian Dirut PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini dan juga Dirut MIND ID Orias Petrus Moedak.
Padahal, menurutnya, kedua BUMN ini memiliki kinerja yang bagus, karena bisa menghasilkan laba.
“Pergantian dirut MIND ID membingungkan karena perusahaan itu berhasil meraih lonjakan laba bersih menjadi Rp 9,8 triliun selama periode Januari hingga 30 September 2021. Begitu juga pergantian Dirut PLN yang selama dua tahun menjabat telah mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun dan mencapai laba bersih Rp 5,99 triliun pada 2020,” terangnya.
Politisi PDIP, dari Dapil Sumatera Selatan II ini menegaskan bahwa pergantian Dirut BUMN yang tidak jelas parameter penilaiannya, dan cenderung inkonsisten, maka akan berdampak buruk bagi performance kinerja BUMN itu sendiri.
Mengingat perusahaan yang sudah berjalan baik, harus kembali berdaptasi terlebih dahulu dengan budaya kerja yang dibawa oleh Dirut baru.
“Pergantian Dirut BUMN yang inkonsisten menyebabkan perusahaan yang sudah stabil, harus melakukan penyesuaian kembali dengan budaya kerja Dirut yang baru. Sehingga memerlukan waktu adaptasi,”katanya.
Gunhar kembali mengingatkan Menteri BUMN untuk fokus pada target pencapaian kinerja Kementerian BUMN dengan terus mendorong transformasi dan efisiensi perusahaan BUMN.
Bukan malah sibuk melakukan pergantian Dirut BUMN, apalagi tanpa penilaian kinerja yang jelas.
Ia pun tidak segan menyarankan Erick Tohir diganti jika selama ini hanya sibuk mengganti Dirut BUMN.
“Jika Menteri BUMN hanya sibuk gonta-ganti Direktur BUMN, apalagi tanpa penilaian kinerja yang jelas, maka sebaiknya Mentri BUMN-nya saja yang diganti,”pungkasnya.