Nusron Wahid Apresiasi Kebijakan Airlangga Hartarto Terkait Muktamar NU Ke-34 di Lampung
Airlangga Hartarto tentunya berharap Muktamar NU ke- 34 di Lampung dilaksanakan dengan sukses, sejuk, damai dan tidak menimbulkan efek negatif.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta Nusron Wahid mengapresiasi kebijakan dan izin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP PEN) terkait pelaksanaan Muktamar NU ke -34 di Lampung untuk dilaksanakan pada 22-24 Desember dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
"Atas nama kader NU, kami apresiasi izin dan langkah bijaksana Pak Airlangga Hartarto agar Muktamar NU dilaksanakan secara cepat. Kalau bisa tanggal 24 Desember sudah selesai. Peserta diharapkan sudah pulang semua. Sehingga tanggal 25 Desember sudah tidak ada kerumunan," kata Nusron Wahid di Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Sebagai nahdliyyin, kata Nusron, Airlangga Hartarto tentunya berharap Muktamar NU ke- 34 di Lampung dilaksanakan dengan sukses, sejuk, damai dan tidak menimbulkan efek negatif.
"Beliau ini nahdliyyin sejati. Makanya beliau merekomendasikan Muktamar dengan syarat ada percepatan sehari demi kemaslahatan. Ini merupakan keputusan dan rekomendasi yang bijak," terang mantan Ketua PBNU ini.
Baca juga: Melibatkan 3000 Peserta, Muktamar NU Di Lampung Akan Terapkan Prokes Ketat
Nusron berharap rekomendasi ini segera ditindaklanjuti oleh panitia dengan pemberitahuan kepada peserta yang terdiri dari utusan Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Cabang Istimewa yang jumlahnya sekitar 587 suara.
Semula panitia mengajukan rekomendasi pelaksaknaan pada 23-25 Desember 2021.
Karena tanggal 25 bersamaan dengan hari Natal, dikhawatirkan akan mengalami penumpukan aktivitas, maka Menko Perekonomian merekomendasikan agar dilaksanakan 22-24.
"Ibaratnya tidak maju dan tidak mundur. Sudah pas. Demi kemaslahatan semua pihak. Termasuk penghormatah kepada saudara kita umat Nasrani untuk merayakan Natal juga," ujar Nusron
Mantan Ketua Umum GP Ansor ini mengungkapkan Airlangga tentunya sudah berdiskusi dengan panitia dan mempertimbangkan maslahah dan madharatnya.
Sebab beliau itu sangat respek dengan ulama-ulama dan sangat mencintai Jam'iyyah NU.
"Beliau itu aset NU tulen. Politisi yang berbasis teknokrat," tegas Nusron.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.