52 Tahun Kematian Soe Hok Gie, Aktivis Indonesia yang Meninggal saat Mendaki Gunung Semeru
Soe Hok Gie meninggal pada 16 Desember 1969 di Gunung Semeru. Soe Hok Gie adalah aktivis Indonesia yang menyuarakan kritik saat orde baru & orde lama.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Kelompok pendakian tersebut adalah Soe Hok Gie, Rudy Badil, Idhan Lubis, Aristides (Tides) Katoppo, Wiwiek A. Wiyana, A. Rachman (Maman), Herman O. Lantang dan almarhum Freddy Lasut.
"Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian," tulisnya kala itu dalam buku catatannya.
Saat di puncak, teman Soe yang bernama Rudy terpaksa turun bersama Maman karena fisik mereka tidak kuat.
Rudy dan Maman menuruni Gunung Semeru sambil menutup hidung karena bau belerang sangat menusuk paru-paru.
Saat itu, Soe Hok Gie sedang duduk dengan kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering.
Selain Rudy dan Maman, Tides dan Wiwiek telah turun terlebih dahulu.
Saat hendak menuruni Gunung Semeru, Rudy dan Maman juga berpapasan dengan Herman dan Idhan.
Total orang yang masih berada di puncak adalah Soe Hok Gie, Freddy, Herman, dan Idhan.
Baca juga: Gerwani dan Stigma Negatif Organisasi Perempuan Indonesia, Sering Dihubungkan dengan G30S 1965
Mereka yang sudah sampai di tenda, menunggu Soe, Herman, Freddy, dan Idhan.
Namun, saat itu hanya Freddy yang tiba di tenda perkemahan.
Freddy mengabarkan Soe dan Idhan kecelakaan, namun tidak menjelaskan secara detail keadaan mereka.
Tak lama kemudian, Herman juga turun.
Dia melapor pada teman-temannya jika Soe dan Idhan sudah tak sadarkan diri.
Tides mengatur penyelamatan. Ia turun gunung bersama Wiwiek menuju tepian (danau) Ranu Pane.