Beri Penghargaan Industri Mitra Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek: Perkuat Link and Match
Kemendikbudristek memberikan penghargaan DUDI Awards kepada pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang telah bermitra.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek memberikan penghargaan DUDI Awards kepada pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang telah bermitra dengan satuan pendidikan vokasi.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengungkapkan ada 40 pihak dunia usaha dan dunia industri yang mendapatkan penghargaan.
"Dalam hal ini kita coba untuk memberikan penghargaan kepada 40 (DUDI) yang terpilih dan ajang DUDI Awards ini," kata Wikan melalui keterangan tertulis, Kamis (16/12/2021).
Dirinya mengatakan 40 pihak dunia usaha dan dunia industri ini telah menjalin link and match dengan pendidikan vokasi.
Wikan mengungkapkan ada sekitar 360 DUDI yang telah menjalin kemitraan dengan satuan pendidikan vokasi.
Baca juga: Hadapi Kebutuhan Industri Kemendikbudristek: Kompetensi Pelajar Vokasi Perlu Diperkuat
"Kami tekankan ini bukan sebuah kompetisi, tidak ada yang menang dan kalah. Artinya 40 DUDI kali ini kontribusinya, dedikasinya sama," kata Wikan.
Pemberian penghargaan tersebut, kata Wikan, dimulai dari tahapan pengusulan dari lembaga-lembaga vokasi.
360 perusahaan yang diusulkan, dipilih sebanyak 40 perusahaan yang memenuhi delapan indikator link and match oleh 420 satuan pendidikan vokasi yang terlibat.
"Indikatornya tidak hanya kurikulum bersama, magang, mengajar bersama, Enggak cuma itu. Sampai men-training guru dan menyerap lulusan, itu termasuk indikator link and match tadi," ujar Wikan.
Wikan menjelaskan salah satu ciri khas pendidikan vokasi link and match yang dibuktikan dengan menjalin kemitraan.
Baca juga: Hadapi Kebutuhan Industri Kemendikbudristek: Kompetensi Pelajar Vokasi Perlu Diperkuat
Dirinya mengatakan dalam bermitra sejatinya tidak sulit.
Namun, mewujudkan kemitraan yang benar-benar selaras justru menjadi tantangan tersendiri.
"Kemitraan antara pendidikan vokasi dan DUDI tersebut sifatnya harus saling menguntungkan, jadi jangan sampai muncul anggapan hanya menguntungkan satu pihak," jelas Wikan.