Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSP Jelaskan Hambatan Operasional Universitas Islam Internasional Indonesia

KSP terus kawal dan menguraikan kendala yang hambat operasional Universitas Islam Internasional Indonesia yang seharusnya beroperasi September 2020.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in KSP Jelaskan Hambatan Operasional Universitas Islam Internasional Indonesia
Dok KSP
Moeldoko 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) secara intensif terus mengawal dan menguraikan kendala yang menghambat operasional Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang seharusnya terjadwal mulai beroperasi September 2020 ini.

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyebutkan beberapa kendala tersebut.

Mulai perizinan prodi, mekanisme anggaran melalui block grant sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), hingga proses pembebasan lahan yang terkendala Surat Keputusan (SK) dari Sekda Jawa Barat dan pengamanan dari kepolisian.

“KSP mengawal dan melakukan debottlenecking secara intensif terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang pendidikan ini. Jika KSP tidak turun tangan, mungkin tidak akan seperti sekarang. Sehingga dalam rapat kali ini, segala hal yang menjadi keluh kesah dan hambatan mari kita perhatikan, kita catat dan realisasikan untuk 2022,” kata Moeldoko dalam rapat koordinasi bersama Kementerian/Lembaga terkait di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: KSP Temukan 59 Desa di Bangkalan Kekurangan Dana untuk Penyaluran BLT

Mantan Jenderal TNI itu pun menambahkan bahwa KSP bersama dengan pihak Kementerian Agama, dan pihak Rektorat berharap agar kampus UIII dapat diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2022.

Sementara itu, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 57/2016 tentang pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada 29 Juni 2016.

Ini merupakan proyek bernilai 3,9 T di atas lahan 142,5 hektar.

BERITA TERKAIT

Kampus dengan tujuh fakultas ini - Kajian Islam, Ilmu Sosial Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, serta Arsitektur dan Seni - diharapkan menjadi kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Saat ini, perkuliahan di kampus UIII sudah dimulai secara daring dengan total 98 mahasiswa dengan beasiswa penuh dari total 1009 mahasiswa yang melamar.

Sebanyak 34% mahasiswanya adalah mahasiswa asing yang berasal dari 59 negara.

Baca juga: Pembentukan Satgas Covid Pelajar Tegal, KSP: Langkah Efektif Cegah Klaster PTM

Pembangunan gedung utama yang meliputi Masjid, Rektorat dan Perpustakaan sudah rampung, begitu juga dengan infrastruktur jaringan internet, asrama mahasiswa, rumah dosen, dan gedung fakultas A.

Salah satu kendala utama dari operasional UIII adalah kawasan yang beririsan langsung dengan lahan verponding (kepemilikan seseorang atas tanah hasil produk hukum pertanahan di zaman pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia), lahan belum terdata, dan lahan yang belum memenuhi syarat dengan total seluas 26,82 Hektar.

Namun, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen akan menuntaskan masalah pembebasan lahan ini.

“Sampai dengan saat ini, lahan tidak bersengketa sebesar 75,73 Ha. Pembebasan lahan sudah dilakukan sebesar 11,09 Ha. Sementara itu, sekitar 16,48 Ha sedang dalam proses pembebasan, dan sisanya seluas 12,4 Ha lahan akan dibebaskan pada tahun 2022,” lapor Diana Kusumastuti selaku Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas