Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SAH Gamelan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Masuk WBTB ke-12 Indonesia

Gamelan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO setelah diusulkan sejak dua tahun lalu.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in SAH Gamelan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Masuk WBTB ke-12 Indonesia
tangkap layar dari situs kwriu.kemdikbud.go.id
Acara pengesahan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada sidang ke-16 UNESCO yang bertajuk "Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage" di Paris, Perancis kemarin, Rabu (15/12/2021). 

Sehingga menurutnya pengesahan gamelan oleh UNESCO ini menjadi hal yang sangat istimewa.

Pasalnya Indonesia harus menunggu hingga tahun 2023 untuk dapat menginskripsi elemen budaya lain ke dalam daftar WBTB UNESCO.

Kemudian untuk rangkaian acara sidang ke-16 oleh Komite WBTB UNESCO ini akan berlangsung hingga Sabtu (18/12/2021).

Selain membahas elemen budaya yang diinskripsi, acara ini juga membahas laporan periodik yaitu langkah-langkah yang telah dilakukan oleh negara-negara dalam melestarikan elemen budaya yang sudah diinskripsi dalam daftar WBTB UNESCO.

Tentang Gamelan

Tradisi penabuhan Gamelan Sekaten di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, pada Lebaran 2019.
Tradisi penabuhan Gamelan Sekaten di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, pada Lebaran 2019. (ISTIMEWA)

Gamelan merupakan bentuk ansambel musik yang merujuk pada kesatuan instrumen alat musik yang dibunyikan bersama-sama seperti dikutip dari gramedia.com.

Lalu kata gamelan berasal dari bahasa Jawa yaitu gamel yang berarti menabuh atau memukul dan kemudian diberikan akhiran -an sehingga bermakna kata benda.

Berita Rekomendasi

Pertunjukan gamelan banyak dijumpai pada tradisi di pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok dengan berbagai jenis dan ukuran ensemble gamelannya.

Gamelan juga memiliki sejarah panjang dalam peradaban masyarakat Indonesia sejak masa kerajaan pda abad ke-8 hingga ke-11.

Diketahui jika perkembangan gamelan berkembang dari kerajaan Hindu-Budha di wilayah Sumatera, Bali, dan Jawa yang dibuktikan melalui relief di Candi Borobudur.

Perkembangannya pun kemudian berlanjut setelah masuknya agama Islam ke Indonesia yang menggunakan cara kesenian dalam penyebarannya.

Salah satu tokoh Wali Songo, Sunan Bonang menjadi tokoh penyebar agama Islam yang mengkombinasikan gamelan sebagai media penyampaian dakwah.

Sementara contoh-contoh alat musik gamelan antara lain kendhang, saron, demung, bonang, kenong, gong, kempul, gambang, slenthem, dan gender.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait gamelan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas