Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Nataru, Densus 88 Tangkap Puluhan Teroris di Batam, Medan, Lampung, Sumsel dan Sulsel

Densus 88 tangkap teroris di sejumlah tempat, sepanjang Desember 2021 puluhan teroris dibekuk, warga diminta waspada keberadaan organisasi terlarang.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Jelang Nataru, Densus 88 Tangkap Puluhan Teroris di Batam, Medan, Lampung, Sumsel dan Sulsel
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi densus 88. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 terus memburu keberadaan teroris di Indonesia.

Sepanjang Desember 2021, sejumlah penangkapan dan penggerebekan teroris dilakukan.

Mulai dari Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Medan hingga Batam.

Berikut catatan Tribunnews.com sepanjang Desember 2021 terkait penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 :

Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Batam, Satu di Antaranya Hobi Memanah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (16/12/2021).

Total, ada empat orang tersangka yang ditangkap penyidik Densus 88.

Berita Rekomendasi

Penangkapan itu dibenarkan oleh Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar.

Mereka ditangkap di tempat terpisah oleh penyidik Densus 88.

"Benar, ada penangkapan oleh Densus 88 terhadap 4 tersangka tindak pidana terorisme," kata Aswin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (16/12/2021).

Namun demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait identitas dan jaringan tersangka teroris tersebut.

Hingga saat ini, seluruhnya masih dalam proses pemeriksaan penyidik.

"Penjelasan lebih lanjut via Humas Mabes ya," tukasnya.

Baca juga: Nasib dan Hukuman bagi Polisi yang Tolak Laporan Korban Perampokan Ditentukan Hari Ini

Sebelumnya, Tim Densus 88 dikabarkan menggerebek rumah terduga teroris di kawasan Dapur 12, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepri, Kamis (16/12/2021).

Seorang pria berinisial HT ditangkap dari penggerebekan ini.

Seorang warga yang ditemui di lokasi tersebut mengatakan, tim Densus 88 Antiteror Polri menggunakan senjata laras panjang datang ke rumah mereka dan menggerebek sekira pukul 12.00 WIB.

"Tadi siang polisi datang ke sini pakai senjata dan mukanya ditutup," sebut tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya seperti dilansir dari TribunBatam, Kamis (16/12/2021).

Dia mengatakan pemilik rumah tersebut bekerja sebagai tukang ojek selama ini.

Dia tinggal bersama istrinya.

Menurut warga sekitar, selama tinggal di kawasan itu HT dikenal ramah dengan tetangga.

Mereka juga dikenal baik kepada warga lainya.

Pria itu juga diketahui memiliki hobi memanah.

"Banyak anak-anak sekitar sini diajarkan memanah olehnya," ujar warga itu.

Baca juga: Fakta Pencurian Tas Berisi Uang Rp 7 Juta Milik Keluarga Pasien di Masjid RS hingga Kesaksian Marbot

Menurut tetangga korban, terduga teroris tersebut berinisial HT.

Dia sudah lama tinggal di kawasan tersebut.

Warga di sana terlihat kebingungan dengan penggerebekan yang dilakukan pihak Densus 88 tersbeut.

Hanya saja selama ini menurutnya, terduga teroris ini hobi bermain olahraga panah.

"Banyak anak panah di rumahnya," sebutnya.

Densus 88 Tangkap Lagi Satu Orang Diduga Teroris di Sumatera Selatan

Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap tersangka teroris di wilayah Sumatera Selatan pada Kamis (16/12/2021).

Kali ini, seorang tersangka teroris ditangkap usai diduga terlibat dugaan tindak pidana terorisme.

Penangkapan itu dibenarkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

Dengan penangkapan ini, total ada 4 tersangka teroris yang ditangkap di Sumsel.

"Tambahan juga ditangkap 1 tersangka teroris di Sumsel," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Kamis (16/12/2021).

Namun demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait identitas dan jaringan tersangka teroris tersebut. Hingga saat ini, seluruhnya masih dalam proses pemeriksaan penyidik.

Baca juga: Magang di Kelurahan Jombang, 3 Siswi Jadi Korban Pelecehan, Wawali Tangsel Murka, Pelaku Dipecat

Sebagai informasi, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sebelumnya juga telah menangkap empat tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di daerah Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin (13/12/2021).

Adapun identitas keempat tersangka adalah AIR, A, EK dan FAS. Mereka ditangkap di tempat terpisah di Lubuklinggau dan Palembang, Sumatera Selatan.

Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyampaikan keempat tersangka memiliki peran berbeda-beda. Namun, kata dia, mayoritas pelaku berperan menyembunyikan buronan teroris JI.

"Intinya sebagian membantu dan menyembunyikan pelarian para DPO (Daftar Pencarian Orang) JI," kata Aswin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (15/12/2021).

Selain itu, kata Aswin, sebagian tersangka lain diduga berperan menggalang dana untuk pelarian buronan teroris JI.

"Ada juga yang aktif di fund raising, galang dana untuk para pelarian tersebut," tukasnya.

9 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Medan

Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris di wilayah Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/12/2021).

Kali ini, total ada 9 orang yang ditangkap penyidik Densus 88.

Penangkapan tersebut dibenarkan Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar.

Mereka ditangkap di tempat terpisah oleh penyidik Densus 88.

"Iya benar, ada penangkapan oleh Densus 88 terhadap 9 tersangka tindak pidana terorisme di Medan," kata Aswin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (16/12/2021).

Namun demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait identitas dan jaringan kesembilan teroris tersebut.

Hingga saat ini, seluruhnya telah dibawa ke Polda Sumatera Utara.

Ilustrasi densus 88.
Ilustrasi densus 88. (PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA)

Teroris JI Kembali Ditangkap Densus 88 di Lampung, Diduga Berperan Sembunyikan Buronan

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap seorang tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) berinisial D di Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, pada Senin (13/12/2021).

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyampaikan D merupakan satu jaringan yang sama dengan empat teroris JI yang ditangkap di Lubuklinggau dan Palembang, Sumatera Selatan.

"Iya (D) ditangkap di Jalan Yos Sudarso, Garuntang, Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung dengan barang bukti antara lain 1 unit sepeda motor, sejumlah kartu identitas, serta alat komunikasi," kata Aswin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (15/12/2021).

Aswin menjelaskan D merupakan anggota dari teroris Jamaah Islamiah berinisal A yang ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan.

A alias Pak De merupakan Ketua Divisi Fundraising Yayasan Bina Qolbu Palembang.

Dijelaskan Aswin, D juga menjadi peserta didik dari AIR, EK dan FAS yang ditangkap di Sumsel. Dia diduga ikut membahas peleburan struktur darurat JI di Palembang.

"D ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh Muhammad Azzam," jelasnya.

Kepala Bagian Bantuan Operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (25/11/2021).
Kepala Bagian Bantuan Operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (25/11/2021). (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Lebih lanjut, Aswin menuturkan D juga bersama tersangka teroris JI lainnya diduga turut menyembunyikan buronan teroris JI Lampung bernama Ahmad Supriadi pada 14 November 2020 lalu.

"Pada 14 November 2020, D bersama AF alias B mengantar atau menyembunyikan DPO Ahmad Supriadi Lampung dengan mobil Isuzu Panther hitam ke rumah orang tua AF alias B di Simpang Tungkal, Dusun Belido 2, Musi Banyuasin," jelasnya.

Densus, kata Aswin, mengimbau masyarakat untuk waspada adanya ancaman teroris JI di sekitarnya. Hal ini untuk mencegah adanya gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Kami mengimbau agar kita semua waspada terhadap keberadaan JI di wilayah kita," tukas dia.

Densus 88 Amankan 4 Terduga Teroris di Palembang dan Lubuklinggau Sumsel

Densus 88 mengamankan empat terduga teroris di dua tempat berbeda yakni Palembang dan Lubuklinggau, Sumsel, Senin (13/12/2021).

Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto saat dikonfirmasi mengatakan empat terduga teroris tersebut adalah jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Kapolda Sumsel melalui Kabid Humas Kombes Pol Supriadi mengatakan, penangkapan ini adalah hasil dari pengintaian selama kurang lebih empat bulan.

"Jadi memang selama ini Densus 88 sudah melakukan pengintaian sebelumnya. Kita dari Polda Sumsel ikut mem-backup," ujarnya.

ILUSTRASI - Tim Densus 88
ILUSTRASI - Tim Densus 88 (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Diketahui, satu terduga teroris diamankan di kawasan Lubuklinggau dan tiga orang lainnya di Kota Palembang.

Terduga teroris bernama AI diamankan di Jalan Lebung Permai Kecamatan Alang-alang Lebar Kota Palembang.

AH alias Pak Cik diamankan di depan Pos Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso Kelurahan Jawa Kanan Kecamatan Lubuklinggau.

FAS diamankan di Jalan Toman II Kelurahan Sako Palembang.

Dan satu lagi berinisial EK yang diamankan di kawasan Kota Palembang.

"Kita belum dapat informasi untuk pekerjaan mereka sehari-hari," ucapnya.

Keempat terduga teroris itu selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu petugas turut mengamankan sejumlah barang bukti.

"Barang buktinya kita juga belum tahu. Tapi yang jelas, barang buktinya masih ada di Brimob Polda Sumsel," ucapnya.

2 Teroris JI Ditangkap di Sulsel

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menetapkan dua orang teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) yang ditangkap di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sebagai tersangka.

"2 terorisme yang ditangkap di wilayah Sulawesi Selatan sudah tersangka," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (1/12/2021).

Dedi menyampaikan kedua tersangka kini masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik Densus 88.

"Saat ini sedang dalam pemeriksaan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua orang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI).

Keduanya ditangkap di wilayah Sulawesi Selatan.

Penangkapan ini dibenarkan oleh Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar.

Ia menuturkan keduanya ditangkap di dua tempat terpisah di Sulawesi Selatan.

"Ya betul, dua orang (terduga teroris) ditangkap," kata Aswin saat dikonfirmasi, Rabu (1/12/2021).

Personel Densus 88
Personel Densus 88 (KOMPAS.COM)

Dijelaskan Aswin, terduga teroris yang pertama kali ditangkap adalah M alias B.

Dia ditangkap di Dusun Kuwarasan, Tomomi, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Rabu (24/11/2021) lalu.

Sementara itu, terduga teroris kedua yang ditangkap adalah M alias AA.

Dia ditangkap di Dusun Pasi-Pasi, Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Jumat (26/11/2021) lalu.

Menurut Aswin, kedua terduga teroris tersebut ditangkap diduga tergabung dalam kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI).

"Keduanya jaringan JI," tukasnya.

Densus 88 Imbau Warga Waspadai Keberadaan Anggota Organisasi Terlarang JI di Wilayahnya

Tim Densus 88 Antiteror Polri mengimbau warga waspadai keberadaan anggota organisasi terlarang Jamaah Islamiah (JI) yang berada di wilayahnya.

"Kami mengimbau agar kita semua waspada terhadap keberadaan JI di wilayah kita," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (16/12/2021).

Densus, kata Aswin, terakhir melakukan giat penangkapan terhadap empat anggota Jamaah Islamiah (JI) di Kota Palembang dan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Selain itu, Densus juga menangkap seorang teroris JI lainnya di Lampung.

"Kelima orang tersebut selain terstruktur dalam kelompok JI turut serta juga menampung dan menyembunyikan DPO Kelompok JI atas nama S alias H alias D alias A alias M yang sudah tertangkap," ujar Aswin.

Baca juga: Buntut Napi Adam Bin Musa Kabur dari Lapas Tangerang, 2 Pejabat Dicopot, Inspektorat Turun Tangan

Ia menuturkan penegakan hukum terhadap kelima teroris itu dalam rangka pengembangan jaringan JI.

Khususnya di bidang pelatihan bela diri Jamah Islamiah di Adira Cakrawala.

"Rangkaian penegakan hukum ini dilakukan dalam rangka pengembangan jaringan JI di bidang Adira serta tholiah atau pengamanan," tukasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas