Pengamat Sebut Banyak Nama yang Memang Sudah Diprediksi Bakal jadi Anggota KPU-Bawaslu
Ray Rangkuti mengatakan, dalam proses seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2024-2029
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, dalam proses seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2024-2029, terdapat beberapa nama yang memang sudah digadang-gadang bakal lolos menjadi penyelenggara pemilu.
Bahkan kata dia, akurasi dari prediksinya terhadap beberapa nama tersebut mencapai 70 persen.
Hal itu diungkapkan Ray dalam acara diskusi publik bertajuk 'Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas Tim Seleksi Anggota KPU dan Bawaslu' yang digelar secara daring, Jumat (17/12/2021).
"Ini punya potensi akan dipilih sebagai calon anggota KPU, kenyataannya terjadi dalam proses seleksi anggota kpu dan Bawaslu sekarang ini," kata Ray dalam kesempatan tersebut.
Kendati begitu, pria yang memiliki nama asli Ahmad Fauzi tersebut enggan menyebutkan siapa saja nama para anggota yang telah dinyatakan lolos untuk memasuki seleksi tahap tiga itu.
Terpenting kata dia, beberapa nama yang lolos itu memang sudah digadang-gadang akan menjadi anggota KPU dan Bawaslu bahkan sejak satu tahun yang lalu.
"Kenyataannya sekarang mereka terpilih di antara sekian orang itu, jadi ada beberapa nama yang kita dengar dari tahun lalu itu digadang-gadang (jadi anggota KPU dan Bawaslu)," ucapnya.
Bahkan, Ray merasa agak ganjil terkait proses yang dilakukan oleh tim Panitia Seleksi (Pansel) tersebut.
Baca juga: Soroti Pemilihan KPU-Bawaslu, Ray Rangkuti: Agak Ganjil, Tim Seleksi Melakukannya Begitu Dramatik
Itu didasari karena dirinya menilai pada tahapan fase seleksi anggota KPU dan Bawaslu tergolong cepat dan dramatik.
Pasalnya kata dia, dari kurang lebih 600 pendaftar untuk bakal calon anggota KPU dan Bawaslu, tim Pansel langsung menyeleksi hingga tersisa sekitar 48 orang, dan itu masih dalam fase pertama.
"Saya merasa agak ganjil dengan cara Timsel melakukan pemotongan (seleksi) yang begitu dramatik gitu, dari 600an pendaftar lalu disisakan hanya sekitar 40 orang itu sangat dramatik ya," kata Ray.
Setidaknya kata Ray yang juga merupakan mantan anggota KPU-Bawaslu periode 2009 itu, dalam satu fase proses seleksi tersebut pihak Pansel telah menggugurkan setidaknya 90 persen bakal calon anggota.
Atas hal itu, dia secara langsung mengungkap keraguan atas kepercayaan para bakal calon anggota KPU-Bawaslu yang dinyatakan lolos tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.