UMKM Penyumbang PDB Terbesar, Tapi Belum Optimal Karena Belum Tersentuh Digitalisasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dengan angka sekitar 61 persen.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dengan angka sekitar 61 persen.
Dari total 64 juta UMKM di Indonesia, sekitar 99,6 persen dijalankan perempuan.
Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Kementerian Keuangan, Ari Wahyuni dari jumlah tersebut kontribusi UMKM menyerap tenaga kerja mencapai 97 persen.
Walau berkontribusi hingga 60 persen terhadap PDB, Ary menyebutkan pelaku UMKM di Indonesia masih rendah berkontribusi terhadap ekspor yaitu hanya 14 persen.
Penyebabnya pelaku UMKM belum berkolaborasi dengan dunia digital sepenuhnya.
Tingkat digital pelaku UMKM saat ini hanya memiliki pemahaman sekitar 18 persen.
"Atau baru 12 juta masyarakat memanfaatkan digital dalam era yang padahal tidak mustahil atau susah. Tapi ini fakta di indonesia," katanya dalam acara Kompas Talks secara virtual, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Dorong UMKM Melek Digital, Ketum PPUMI Raih Penghargaan dari IPEMI
Menurut Ari pemerintah sejauh ini telah memberikan berbagai dukungan untuk UMKM.
Beberapa strategi pun sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.
Strategi pertama adalah percepatan perizinan usaha.
Pemerintah berintegrasi dengan pihak terkait agar UMKM mudah mendapatkan akses perizinan dan pembiayaan.
Baca juga: UMKM Asal Jateng Dongkrak Omzet Delapan Kali Lipat Saat Pandemi, Ini Rahasianya!
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan berupaya menjembatani badan usaha miliki negara dan badan layanan umum dengan pelaku UMKM.
"Nah ini nantinya akan menjadi jembatan masyarakat yang tidak bisa menjangkau fasilitas kita. Perluasan akses pasar, kita juga mendorong terus. Terakhir pemerintah memberikan intensif pajak. Menurunkan tarif, penyesuaian, dan sebagainya," kata Ari.