Sejarah Hari Natal 25 Desember, Lengkap dengan Tradisi, Fakta, dan Pentingnya Peringatan Natal
Berikut sejarah Hari Natal, lengkap dengan tradisi, fakta, dan pentingnya peringatan Natal.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah Hari Natal, lengkap dengan tradisi, fakta, dan pentingnya peringatan Natal.
Hari Natal atau Christmas Day diperingati setiap tanggal 25 Desember.
Hari Natal diyakini oleh umat Kristiani sebagai hari kelahiran Yesus Kristus, Anak Allah.
Biasanya Natal diperingati bersama keluarga untuk berkumpul bersama dan berbagi sukacita.
Ada pula yang masih merayakan ritual dan tradisi Hari Natal di beberapa negara.
Baca juga: Daftar Lagu Rohani Kristen untuk Perayaan Hari Natal 2021: Malam Kudus hingga Gita Sorga Bergema
Dikutip dari nationaltoday.com, tanggal 25 Desember sebagian besar dikaitkan dengan sejarawan Kristen pertama, Sextus Julius Africanus, sekitar tahun 221 M.
Di sisi lain, terdapat pandangan apabila 25 Desember dipilih sebagai tanggal resmi untuk Natal, yang dipercaya oleh para sejarawan bahwa gereja awalnya ingin menghubungkan kelahiran Anak Allah dengan “kelahiran kembali matahari”, yang terjadi setelah titik balik musim dingin.
Sementara itu, pandangan lain mendasarkan sekitar tanggal 25 Maret sebagai tanggal konsepsi Yesus, pada titik balik musim semi.
Kemudian, tanggal 25 Desember akan menjadi tanggal kelahiran Yesus, tepat sembilan bulan kemudian.
Lalu, Gereja menetapkan 6 Januari sebagai tanggal pembaptisan Yesus dan tanggal yang tepat untuk Natal.
Namun, pada abad ke-9, Natal diamati hanya sebagai hari suci secara minoritas.
Kemudian, pada abad Pertengahan, orang Eropa menciptakan beberapa kebiasaan Natal yang dikenal hingga saat ini.
Di Strasbourg, terdapat pohon cemara berhiaskan apel muncul di rumah-rumah.
Selama abad ke-17 dan ke-18, orang-orang mulai memberikan hadiah sebagai simbol kedatangan orang Majus di Betlehem dengan persembahan untuk bayi Yesus yang baru lahir.