Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omicron Bisa Terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF, Ini Penjelasan Menkes Budi

Omicron bisa terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF, inilah Penjelasan Menteri Kesehatan RI. Covid-19 Omicron menyebar di 97 Negara per minggu lalu.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Omicron Bisa Terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF, Ini Penjelasan Menkes Budi
Freepik.com
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. - Omicron bisa terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF, inilah Penjelasan Menteri Kesehatan RI. Covid-19 Omicron menyebar di 97 Negara per minggu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan penyebaran Omicron meningkat dari 72 negara menjadi 97 negara pada minggu lalu.

"Sudah terbukti tingkat kemampuan netralisasi virus pasca imunisasi dan vaksinasi menurun terhadap Omicron dibanding varian lain," terangnya dalam konferensi Pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (20/12/2021) malam.

Ada kemungkinan besar orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun booster tetap tertular Omicron.

"Di Indonesia, kita sudah sampaikan bahwa ada office boy yang kena, sekarang kita sudah dapat mengonfirmasi tenaga kebersihan tersebut terkenanya pada 8 Desember, berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, seorang wanita Indonesia yang datang pada 27 November dari Nigeria," kata Budi.

Baca juga: Kasus Global Omicron Meningkat, Pemerintah Perketat Jalur Masuk Darat dan Laut ke Indonesia

Baca juga: Antisipasi Omicron, WNA dari 13 Negara Dilarang Masuk ke Indonesia, Ini Daftarnya

Budi menegaskan, Indonesia perlu memperketat kedatangan luar negeri dan karantina agar kasus yang datang dari luar negeri dapat terdeteksi.

Adapun metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi varian Omicron adalah dengan tes WGS (Whole Genome Sequencing) atau PCR SGTF/S Gene Target Failure.

"PCR dengan SGTF (yang berfungsi sebagai marker) tidak 100 persen seperti WGS, namun kemungkinan besar dapat mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam saja, sedangkan WGS membutuhkan waktu 3-5 hari," jelas Menkes.

Berita Rekomendasi

Kasus Omicron di Indonesia

Seorang anak yang terkonfirmasi positif covid-19 saat bermain dengan mobil-mobilannya ketika menjalankan isolasi di Wisma Atlet Jakarta, Sabtu (3/7/2021). TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Seorang anak yang terkonfirmasi positif covid-19 saat bermain dengan mobil-mobilannya ketika menjalankan isolasi di Wisma Atlet Jakarta, Sabtu (3/7/2021). TRIBUNNEWS/JEPRIMA (/JEPRIMA)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan dua pasien konfirmasi varian Omicron pada Jumat (17/12/2021).

Laporan tersebut menambah jumlah kasus Omicron di Indonesia menjadi tiga kasus, dikutip dari laman Kemenkes.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, dua pasien tersebut diektahui dari hasil pemeriksaan sampel 5 kasus probable Omicron, bagi WNI yang baru kembali dari luar negeri.

“Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris."

"Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” ungkap dr Nadia, Jumat lalu.

Baca juga: Vaksin dan Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Kunci Cegah Penularan Omicron Meluas

Baca juga: Imbas Penyebaran Omicron, Negara yang Dilarang Masuk ke Indonesia Bertambah: UK, Norwegia, & Denmark

Adapun pasien Omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas