Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Said Aqil Optimis Kembali Akan Dipilih Jadi Ketua Umum PBNU

"LPJ diterima," ujar Said Aqil seusai menghadiri sidang Pleno I di UIn Raden Intan, Lampung, Kamis (23/12/2021).

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Said Aqil Optimis Kembali Akan Dipilih Jadi Ketua Umum PBNU
Panitia Muktamar NU
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung, Rabu (22/12/2021). 

Dia mengampanyekan lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan NU untuk membangun daya kritis generasi muda dalam mencerna informasi di dunia maya.

"Sebab paham radikalisme banyak menyusup melalui dunia pendidikan," lanjut dia.

Selain itu, dikatakan Said, PBNU juga meminta agar Kemenkominfo tegas menutup situs penyebar radikalisme.

"Karena dari sinilah akar paham yang menyuburkan aksi terorisme," tegas dia.

Dia mengatakan selama kepemimpinannya yang sudah dua periode, NU aktif menjaga kesatuan dan persatuan di Indonesia.

"Lewat berbagai pengamalan dan kepercayaan masyarakat yang begitu besar, peran NU bukan hanya membentuk peradaban bangsa, tapi juga menjadi inspirasi peradaban dunia," katanya

"Kiprah NU dalam menangkal rongrongan kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi bangsa mendapat pengakuan dari Indonesia. Sejumlah negara mengapresiasi peran dan eksistensi NU dalam menjaga kedamaian dalam kebhinekaan, toleransi dalam keberagaman, keharmonisan, serta keutuhan bangsa-bangsa," ujar dia.

BERITA TERKAIT

Dalam konteks keindonesiaan, Said menyebut NU menjadi organisasi yang berperan penting dalam integrasi Islam dan negara.

Terbukti hingga kini, lanjutnya, NU berkomitmen menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan konsisten menjaga ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945.

"NU dengan konsisten menolak setiap kelompok mana pun yang hendak merubah bentuk negara, baik negara agama maupun negara sekuler," kata dia.

"NU mendukung pemerintah membubarkan organisasi yang berkeinginan mengusung khilafah di Indonesia. NU juga menilai bahwa gerakan 212 bukanlah kebangkitan umat Islam melainkan gerakan politik. Penggagasnya jelas memiliki tujuan dan motif politik mengatasnamakan agama Islam," tutur Said Aqil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas