UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 9 kali Gempa Guguran
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok. Semeru alami 9 kali gempa Guguran, amplitudo 2-8 mm.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Keadaan tersebut menyebabkan suhu udara sekitar gunung menjadi 17-21°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg dan kelembaban udara 76-97%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 43 kali gempa Guguran dengan 3-19 mm dan lama gempa 20-179 detik.
Kemudian tercatat 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 11-12 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-400 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau mendung hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 19.8-22.2°C, dengan kelembaban 78.2-81.1%.
Laporan pengamatan intensitas curah hujan di sekitar Gunung Ili Lewotolok yaitu 0.9 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 12 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-31.4 mm, dan lama gempa 30-57 detik.
Terjadi gempa Hembusan dengan amplitudo 3-10 mm, dan lama gempa 22-48 detik sebanyak 24 kali gempa.
Sedangkan gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.5 mm, dan lama gempa 50 detik sebanyak 1 kali.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 1.14-3 mm, S-P 21-27.9 detik dan lama gempa 50-79.5 detik.
Catatan terakhir pengamatan telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api