Perhutani Punya Control Room untuk Monitor Bencana di Hutan Pulau Jawa dan Madura
Perum Perhutani memiliki control room yang berfungsi untuk memonitor berbagai kejadian di hutan Pulau Jawa dan Madura.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani M Denny Ermansyah menuturkan Perum Perhutani memiliki control room yang berfungsi untuk memonitor berbagai kejadian di hutan Pulau Jawa dan Madura.
Denny berujar, inovasi tersebut dilakukan agar mempermudah pemantauan kondisi di lapangan sehingga bila terjadi bencana alam kita bisa tanggap dalam menanangani dengan cepat.
Baca juga: Tingkatkan Pendapatan di Sektor Usaha Baru, Perhutani Kick Off Produksi Biomassa
“Dalam webinar ini semua elemen BUMN Cluster Perkebunan dan Kehutanan dapat melakukan publikasi kepada masyarakat tentang inovasi dan teknologi yang sudah dilakuan selama tahun 2021 atau tahun kedepannya” ujar Denny dalam keterangannya, Sabtu (25/12/2021).
Hal itu disampaikan Denny saat Perhutani Ikuti acara Pembukaan Webinar Plantation & Forestry Virtual Expo secara online bersama dengan Kementerian BUMN, PTPN, dan BUMN Learning Institute.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto menjelaskan bahwa dalam pengelolaan perkebunan dan kehutanan diperlukan inovasi dan teknologi sehingga bisa bersaing di taraf internasioanal.
Baca juga: Perhutani Kini Punya Whistle Blowing System yang Terintegrasi ke KPK
Dalam hal ini perlu dilakukan riset untuk mengelola sumberdaya perkebuanan dan kehutanan.
Hasil dari riset ini bukan hanya digunakan sebagai sebuah kebijakan perusahaan saja namun harus bisa dikomersialkan demi keuntungan perusahaan.
“Semoga kita dapat menciptakan sebuah riset yang bisa menghasilkan sebuah kebijakan baru dan dapat dikomersialkan sebagai keuntungan di perushaaan,” ucap Ferry.
Baca juga: Kebakaran Hutan Tangkuban Parahu Diduga Akibat Energi Panas Bumi, Ini Langkah Perhutani
Sedangkan, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan bahwa selama tahun 2022-2024 PTPN dan Perum Perhutani telah melakukan kerja sama terkait riset ketahanan pangan dalam hal ini dikhususkan ke tanaman tebu.
“Dengan melakukan kerjasama dengan berbagai elemen kita bisa meningkatkan produksi gula dan mengejar target produksi gula nasional," imbuh Abdul.