Survei SMRC: Persepsi Publik Soal Penegakkan Hukum di RI Memburuk Dalam 2 Tahun Terakhir
Temuan survei terbaru SMRC, publik yang menilai kondisi penegakan hukum buruk/sangat buruk naik dari 15,1%
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengatakan persepsi atas penegakan hukum di Indonesia cenderung memburuk dalam 2 tahun terakhir.
Temuan survei terbaru SMRC, publik yang menilai kondisi penegakan hukum buruk/sangat buruk naik dari 15,1% pada survei September 2019 26,6% pada Desember 2021.
Hal ini Deni sampaikan dalam webinar bertajuk 'Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional', Minggu (26/12/2021).
“Persepsi atas penegakan hukum cenderung memburuk dalam 2 tahun terakhir. Yang menilai kondisi penegakan hukum buruk/sangat buruk naik dari 15,1% pada survei September 2019 26,6% pada Desember 2021,” ujarnya.
Namun demikian, direktur SMRC juga menyampaikan, berdasarkan survei Desember 2021 ada sekitar 42,3% warga yang menilai kondisi penegakan hukum baik/sangat baik.
Sedangkan ada 26,6% yang menilai buruk/sangat buruk dan ada 26,7% yang menilai sedang saja.
Baca juga: Temuan SMRC, Warga Optimis Tahun 2022 Ekonomi Indonesia Jauh Lebih Baik
Yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 4,5%.
Warga pada umumnya optimistis kondisi penegakan hukum setahun ke depan akan baik/sangat baik dengan capaian 63%.
Sedangkan yang menilai akan buruk/sangat buruk 10,8%, dan ada 18,9% yang menilai akan sedang saja.
Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Publik Nilai Pemberantasan Korupsi di Indonesia Buruk
Yang tidak tahu/tidak menjawab 7,4%.