Formappi: Strategi Bagi-bagi Sembako dengan Foto Puan Sulit Mendapatkan Simpati
Lucius Karus menilai tak adanya relevansi antara tugas anggota DPR dengan kegiatan membagi-bagikan sembako.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) heran dengan tingkah anggota Fraksi PDIP membagikan sembako menggunakan tas bergambar Puan Maharani.
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai tak adanya relevansi antara tugas anggota DPR dengan kegiatan membagi-bagikan sembako.
Sebab, kegiatan bagi-bagi sembako dengan kemasan khusus bergambar politikus dilakukan saat masa kampanye.
"Pembagian sembako dengan kemasan khusus yang dibalut foto politisi ini umumnya dilakukan saat masa kampanye," kata Lucius kepada wartawan, Senin (27/12/2021).
Lucius menambahkan, memanfaatkan reses anggota untuk mengkampanyekan sosok Puan dianggap terlalu bernafsu, meski sudah tahu modal elektabilitas Puan yang hampir tak ada.
Strategi tersebut dinilai akan percuma dan sulit mendapatkan simpati rakyat.
Baca juga: Tas Paket Sembako Bergambar Puan Maharani, Pengamat: Belum Tentu Rakyat Langsung Jatuh Hati
"Saya kira strategi bagi-bagi sembako dengan foto Puan ini sulit mendapatkan simpati. Popularitas Puan mungkin akan tergenjot sedikit, tetapi saya enggak yakin dengan elektabilitasnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Lucius mengatakan nafsu untuk meraih kursi kekuasaaan dengan mengorbankan tugas yang seharusnya dijalankan sebagai anggota maupun Ketua DPR tentu akan memunculkan antipati ketimbang simpati.
Dia menilai PDIP selama ini kurang memaksimalkan panggung Ketua DPR sebagai ajang promosi bagi Puan.
"Dengan pembagian sembako dini ala PDIP ini sesungguhnya mau mengonfirmasi kegagalan Puan ataupun PDIP menjadikan panggung parlemen sebagai senjata kampanye untuk kepentingan Pemilu selanjutnya," tandasnya.