Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diperkirakan14.000 hingga 17 Ribu Orang Sudah Masuk Jaringan Teror

Estimasi mereka yang sudah masuk dalam jaringan terordiperkirakan berada di angka 14.000 hingga 17.000 ribu orang.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Diperkirakan14.000 hingga 17 Ribu Orang Sudah Masuk Jaringan Teror
TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
PENGGELEDAHAN DENSUS 88 - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gang Mahoni 1, Nomor 9, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Penggeledahan tersebut dilakukan lantaran diduga menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang barang milik salah satu terduga teroris yang diamankan beberapa hari lalu dan ditemukan sejumlah barang berupa ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA, serta 5 unit CPU komputer yang diduga ada kaitannya dengan sumber pendanaan yang untuk kepentingan salah satu kelompok atau jaringan teroris. TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA 

Terkait persebaran yang kian merata, lanjut Ahmad, hal itu dikarenakan para terduga teroris ini sekarang lebih mobile.

Andaikan mereka asal Jakarta, namun mereka bisa merantau untuk bekerja di daerah lain atau sekedar berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan sesama jaringan lain.

"Jadi kalau misal Densus 88 Antiteror Polri menangkap orang di Batam atau Sumatera Utara, itu belum tentu mereka penduduk setempat. Bisa jadi orang yang lagi ada disana saja," ungkapnya.

Lebih lanjut, di pengujung tahun 2021 ini, Ahmad menegaskan BNPT akan segera mempublikasikan indeks resiko terorisme yang berisikan peta daerah yang rawan terhadap tindak pidana terorisme kepada publik.

Baca juga: Polri Ungkap Peran Para Terduga Teroris yang Diamankan di Kalteng, Kalsel dan Jawa Tengah

Menurutnya data yang ada dalam indeks risiko terorisme itu valid adanya.

"Kalau ditanya yang paling rawan? Itu nanti berdasarkan indeks resiko terorisme. Indeks risiko terorisme itu baru akan kita publish di akhir bulan ini oleh Kepala BNPT, data itu valid," katanya.

"Jadi kalau ditanya sebarannya, memang relatif merata. Belum ada data oh disini paling rawan, memang dulu sempat seperti di Poso, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Padang, sempet begitu (banyak sebarannya) tetapi sebenarnya relatif merata."

Berita Rekomendasi

"Kan penangkapan selama ini kan jelas terlihat, merata. Di Lampung, Bima, Sumatera Utara, terakhir di Batam. Sebarannya itu akan tampak semua di indeks resiko terorisme," jelasnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas