Muncul Kasus Transmisi Lokal Omicron, Epidemiolog Sebut Bukan Hal yang Mengejutkan
Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyebut munculnya kasus transmisi lokal Covid-19 varian Omicron di Indonesi bukan hal mengejutkan.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah telah mendeteksi kasus pertama transmisi lokal Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Pasien tersebut diketahui tak ada riwayat perjalanan luar negeri dan tak kontak dengan pelaku perjalanan internasional.
Berkaitan dengan itu, Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyebut munculnya kasus transmisi lokal Covid-19 varian Omicron, bukanlah hal yang mengejutkan.
Baca juga: Heboh Info Delmicron, Benarkah Ada Mutasi Gabungan Delta dan Omicron? Ini Penjelasan Dokter Reisa
Menurut dia, sudah ada banyak celah yang memungkinkan varian Omicron masuk ke Indonesia.
"Sebetulnya tidak mengejutkan, kita sudah bisa memperkirakan bahwa kemungkinan sebetulnya sudah ada penularan lokal."
"Kenapa? karena Omicron ini kan pertama kali diambil spesimen di Afrika Selatan di awal November. Baru, WHO di akhir November mengumumkan munculnya kasus Omicron."
"Itu artinya sejak awal November atau sebelumnya, mungkin sudah ada Omicron," jelas Windhu, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Muncul Transmisi Lokal Omicron, Wapres Imbau WNI Tak ke Luar Negeri hingga Rencana Micro Lockdown
Windu menuturkan, bisa saja varian Omicron ini sudah ada sebelum WHO mengumumkannya sebagai variant of concern (VOC).
Kemudian, pada saat itu, Indonesia masih membuka pintu masuk kedatangan dari luar negeri.
"Waktu itu kita tidak tahu Omicron dan kita tetap menerima kedatangan pelaku perjalanan internasional."
"Mungkin saja sudah ada pelaku perjalanan yang masuk Indonesiaa yang kita tidak tahu adanya varian tersebut," ucap dia.
Lanjutnya, masuknya Omicron juga bisa saja terjadi ketika ada pelaku perjalanan internasional yang tidak disiplin karantina.
Selain itu, diketahui pasien positif transmisi lokal Omicron ini mengaku tak pernah ke luar negeri atau kontak erat dengan pelaku perjalanan internasional.
Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Tak Panik, Tetap Prokes, Omicron Sekalipun Terinfeksi, Tidak Seberat Delta
Menurut Windu, hal tersebut tidak menutup kemungkinan si pasien tertular dari orang lain yang juga sudah tertular Omicron.
"Berarti artinya dia tertular orang lain dalam negeri, orang tersebut mungkin sudah berantai."
"Ujung awalnya tentu adalah eks pelaku pejalanan internasional," tambah Windhu.
Untuk itu, Windu mengimbau pemerintah terkait segera melakukan tracing pada kontak erat kasus pertama transmisi lokal Omicron itu dalam 3x24 jam.
Meskipun upaya tersebut tidak lah mudah dilakukan.
"Dalam 72 jam harus dicari, tracing yang cepat dalam tiga hari orang-orang siapa yang pernah menjadi kontak si pasien poistif Omicron transmisi lokal," tandasnya.
Kronologi Temuan Pasien Pertama Transmisi Lokal Omicron
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan kasus pertama transmisi lokal virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Selasa (28/12/2021).
Pasien pertama kasus transmisi lokal ini adalah seorang pria berusia 37 tahun, berdomisili di Medan, Sumatera Utara.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan pasien ini tak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Tak hanya itu, pasien juga merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Nadia pun menjelaskan, kronologi pasien ini terkonfirmasi positif Omicron.
Awalnya, pasien tersebut bersama istrinya tiba di Jakarta pada 6 Desember 2021.
Kemudian, pada 17 Desember 2021, pasangan suami istri ini sempat mengunjungi salah satu restoran di SCBD.
Berencana kembali ke Medan, pasien itu bersama istrinya melakukan tes antigen pada 19 Desember 2021.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik 11 Persen Secara Global, WHO: Omicron Ada di Balik Lonjakan Kasus Infeksi
Dari hasil antigen tersebut dinyatakan bahwa si laki-laki ini positif Covid-19.
Sementera sang istri dinyatakan negatif.
Pasien itu pun kembali melakukan tes pemeriksaan Covid-19.
"Lalu dilakukan tes PCR pada tanggal 20 Desember."
"Dan konfirmasi Omicron didapatkan dari Laboraturium GSI pada tanggal 26 Desember 2021," tambah Nadia.
Pasien kasus tranmisi lokal kini tengah proses evakuasi untuk dikarantina di RSPI Sulianto Saroso.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.