Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Nasional: Parpol Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas Parlemen | Viral Konvoi Paspampres

Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai parpol yang diprediksi tak lolos ambang batas parlemen hingga viral konvoi Paspampres

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Nasional: Parpol Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas Parlemen | Viral Konvoi Paspampres
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Beragam bendera partai politik anggota Koalisi Indonesia Menang dikibarkan oleh massa pendukung di acara kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (7/4/2019) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.

Mulai dari Muhammad Yahya Waloni, terdakwa perkara ujaran kebencian terkait SARA mengaku salah.

Populer selanjutnya adalah sejumlah partai politik diprediksi tak akan lolos ambang batas parlemen.

Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, menyebut Kolonel P berbohong.

Baca juga: POPULER REGIONAL: Kolonel P Berusaha Bohong soal Kasus Nagreg | Fakta Korban Begal Jadi Tersangka

Hingga penjelasan Istana soal viral iring-iringan Paspampres.

Selengkapnya dalam berita ini.

1. Muhammad Yahya Waloni Mengaku Bersalah

Berita Rekomendasi

Terdakwa perkara dugaan ujaran kebencian terkait Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA) Muhammad Yahya Waloni, membacakan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) atas perkara yang menjeratnya.

Pembacaan pleidoi dilakukan dalam sidang Selasa (28/12/2021) setelah jaksa tuntas membacakan tuntutan.

Dalam pleidoinya, Yahya Waloni mengakui atas perbuatannya tersebut dan menyatakan permohonan maaf khususnya umat Nasrani dan umumnya masyarakat Indonesia.

Bahkan dia merasa bodoh setelah melakukan hal itu.

"Saya juga melihat dan sekaligus, disadarkan oleh bareskrim itu saya merasa itu bukan pribadi saya yang berbicara, saya merasa bodoh, saya merasa orang yang tidak pernah seperti yang berpendidikan," jelas Yahya Waloni dalam pleidoinya.

Padahal kata Waloni, dirinya merupakan sosok yang pernah mengemban ilmu pendidikan filsafat.

SELANJUTNYA>>>

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas