Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli DNA Temukan Banyak Bercak Darah dalam Mobil Usai Insiden Penembakan 6 Anggota eks Laskar FPI

Ahli deoxyribonucleic acid (DNA) Rumah Sakit Polri Irfan Rovik turut dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang lanjutan perkara.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ahli DNA Temukan Banyak Bercak Darah dalam Mobil Usai Insiden Penembakan 6 Anggota eks Laskar FPI
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Enam orang ahli kedokteran RS Polri dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan di luar hukum alias unlawful killing atas terdakwa Briptu Fikri Ramadhan dan IPDA M Yusmin Ohorella, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/1/2022). 

Tidak ada DNA pembanding serta tanda bukti lain membuat identitas para korban itu tidak dapat diidentifikasi oleh tim DNA RS Polri.

"Untuk (kejadian) di sini terhadap dua mobil kendaraan, di Chevrolet itu ada dua profil DNA, tapi kami tidak mengetahui itu siapa, karena kami tidak mendapati pembanding dari keluarga korban, ada pakaian yang dijadikan pembanding hanya saja sudah busuk, terdegradasi jadi tidak tau itu siapa," kata Irfan.

"Sedangkan dari mobil Xenia ada 4 profil DNA atau individu," sambungnya.

Dirinya hanya dapat memastikan jika saat melakukan identifikasi terhadap mobil Xenia, pihaknya mendapati banyak bercak darah.

Hal itu terlihat kata dia berada di jok penumpang tengah bagian kanan, dan jok penumpang belakang, hingga di karpet mobil.

Jika merujuk pada dakwaan, maka posisi yang disebutkan itu, merupakan lokasi duduk dari empat anggota eks Laskar FPI yang hendak dilakukan pemeriksan ke Polda Metro Jaya.

Baca juga: Jaksa Hadirkan Saksi Ahli di Sidang, Kuasa Hukum Terdakwa Unlawful Killing: Kami Cari Kebenarannya

Mereka adalah, Luthfil Hakim; Muhammad Reza; Suci Khadafi dan Ahmad Sofian.

Berita Rekomendasi

"Ada di jok di atas jok, jok tengah sebelah kanan, dan belakang di karpet itu banyak di situ," tukas Irfan.

Diketahui, dalam perkara ini para terdakwa didakwa telah melakukan penganiayaan yang membuat kematian secara sendiri atau bersama-sama terhadap 6 orang anggota eks Laskar FPI.

"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain," kata jaksa dalam persidangan Senin (18/10/2021).

Atas hal itu, jaksa menyatakan, perbuatan Briptu Fikri Ramadhan dan IPDA M. Yusmin Ohorella merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas