Investigasi BP2MI Duga Anggota TNI AL Terlibat Penyelundupan Migran, KSAL: Jangan Cari Kambing Hitam
Dalam temuannya, BP2MI menduga adanya anggota TNI AL yang turut terlibat dalam kasus penyelundupan tersebut.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyesali sikap Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang dinilai tak terbuka soal hasil investigasi atas dugaan penyelundupan pekerja migran ilegal.
Dalam temuannya, BP2MI menduga adanya anggota TNI AL yang turut terlibat dalam kasus penyelundupan tersebut.
Menyikapi hal itu, Yudo meminta kepada BP2MI untuk terbuka terkait data dari identitas anggota yang diduga turut terlibat, sebab jika tidak terbuka, maka dirinya khawatir ada upaya mengkambinghitamkan instusi militer tersebut.
"Saya harapkan ini masing-masing instansi pemerintah bisa saling terbuka untuk evaluasi ke depan harus lebih baik jangan sampai ada kejadian seperti itu lagi. Jangan sampai ketika terjadi seperti itu mencari-cari kambing hitam menyalah-nyalahkan TNI," kata Yudo saat ditemui awak media usai peringatan HUT Korps Wanita TNI AL (Kowal) di Mabes AL, Cilangkap, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: KSAL Sayangkan Sikap BP2MI yang Tidak Terbuka Soal Investigasi Penyelundupan Migran Ilegal
Dirinya mengatakan, jika memang ada anggota TNI yang turut terlibat dalam operasi penyelundupan pekerja migran ilegal itu maka harusnya BP2MI menyampaikan hasil temuannya.
Sebab kata dia, jika memang ada oknum anggota TNI AL yang bermasalah maka pihaknya tak segan akan melakukan proses hukum.
Kata perwira tinggi TNI bintang empat itu, tak perlu ada pihak yang merasa takut untuk melaporkan anggota TNI yang dinilai memiliki masalah.
"Kalau memang tertangkap, siapa orangnya, sebutkan saja. Ini lho pak orangnya A, dinasnya di sini, rupane (mukanya), jika perlu potonya, kalau enggak percaya lagi fotonya, kalau enggak percaya lagi ikuti proses di Puspomal, sudah banyak prajurit kita yang salah kita proses hukum," kata dia.
"Jadi jangan takut menyebutkan itu, 'ah paling nanti enggak diproses hukum', enggak ada prajurit yang lepas dari hukum, semuanya kalau salah pasti kita hukum, semuanya ada reward dan punishmen-nya," tukas dia.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyayangkan sikap pejabat Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait temuan investigasi dugaan penyelundupan pekerja migran ilegal.
BP2MI menuding jika terdapat oknum TNI AL yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Menyikapi hal itu, Yudo Margono menyebut, seharusnya BP2MI dapat terbuka soal penyampaian data siapa oknum yang dituding terlibat tersebut.
"Sebenarnya ini menjadi evaluasi bagi kami semuanya adanya info seperti itu seharusnya diberikan kepada kami sehingga kami ini bisa menindaklanjuti. Nah ini sesama aparat pemerintah tidak saling terbuka, ini kan susahnya gitu," kata Yudo Margono saat ditemui wartawan usai ucapara peringatan HUT Korps Wanita TNI AL, di Mabes AL, Cilangkap, Rabu (5/1/2022).