Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi soal Sekolah Tatap Muka 100%, Ketua Komisi X DPR RI Singgung Bahaya Learning Lose

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, beri respons soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kuota siswa 100 persen.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tanggapi soal Sekolah Tatap Muka 100%, Ketua Komisi X DPR RI Singgung Bahaya Learning Lose
Tribunnews/JEPRIMA
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses PTM 100 persen murid setiap kelas ini sudah diberlakukan seperti belajar mengajar umumnya sebelum ada pandemi Covid-19. Hanya saja, waktu proses belajar mengajar kali ini masih dibatasi. Tribunnews/Jeprima 

"Dan (kemampuan) numerasinya juga mengalami penurunan cukup drastis."

"Artinya memang kalau tidak secepatnya melakukan pertemuan tatap muka, maka kita akan semakin mengalami learning lose yang semakin parah pada tahun-tahun berikutnya,"

Baca juga: PTM Terbatas Wajib Dilaksanakan, Ini Aturan dan Syarat Sekolah Gelar Tatap Muka

Sementara, saat ini pemerintah masih memperpanjang masa status pandemi Covid-19 di Indonesia.

Belum lagi persoalan ditemukannya varian Omicron di Tanah Air.

"Sekali lagi ini pilihan sulit dan akhirnya diputuskan langsung 100 persen," terang Syaiful.

Kendati demikian, meskipun sifatnya wajib, sekolah dengan sistem PJJ masih bisa menjadi pilihan jika memang kondisi tidak memungkinkan.

"Tentu sekali lagi, ini sifatnya yang walapun wajib, tapi bagi sekolah yang belum siap melakukan PTM ini masih bisa pada posisi opsional."

Berita Rekomendasi

"Dan terus menyesuaikan dua sampai tiga bulan kedepan, sambil kita melihat perkembangan Covid-19 ke depan," lanjut Syaiful.

Baca juga: 2.053 Sekolah di Jaksel Gelar PTM 100 Persen, Wali Kota Pastikan Sekolah Terapkan Prokes Ketat

Sebaiknya Digelar usai Siswa Dapatkan Vaksinasi Lengkap

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Yanuarso, menyarankan pembelajaran tatap muka 100 persen sebaiknya dilakukan usai anak umur 6-11 tahun telah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Rekomendasi ini disampaikan usai pihaknya mendapatkan kabar beberapa wilayah di Indonesia telah kembali membuka sekolah tatap muka dengan jumlah siswa 100 persen.

"Sebetulnya anak usia 6-11 tahun kan baru sekali imunisasi, baru satu kali."

"Apalagi kita baru lepas dari libur panjang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), yang biasanya setiap sehabis libur panjang itu kasus Covid-19 suka meningkat itu."

Baca juga: Dukung Pelaksanaan PTM di Sekolah, Hetifah: Tetap Waspada Omicron

Ketum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Yanuarso Beri Saran Soal PTM
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Yanuarso menyarankan pembelajaran tatap muka 100 persen sebaiknya dilakukan usai anak umur 6-11 tahun telah mendapatkan vaksinasi lengkap.(Tangkap Layar Kompas Tv) Rabu (5/1/2022).

"Jadi berdasarkan rekomendasi kami untuk anak usia 6-11 tahun itu paling aman (mulai masuk sekolah 100 persen) kalau sudah vaksinasi lengkap dan kita tunggu dua minggu (setelah) vaksinasi kedua," kata Piprim dikutip dari Kompas TV, Rabu (5/1/2022).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas