Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan Hadiri Acara Golkar, Nasdem: Itu Hal Biasa di Dunia Politik
Sahrul Gunawan yang merupakan Wakil Bupati (Wabup) Bandung menghadiri acara pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sahrul Gunawan yang merupakan Wakil Bupati (Wabup) Bandung menghadiri acara pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/1/2022).
Kedatangan Sahrul Gunawan tentunya memunculkan pertanyaan, karena seperti diketahui ia merupakan Wakil Bupati yang diusung Partai Nasdem dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020 lalu.
Saat hadir di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Jalan Citaliktik, Soreang, pemeran dalam sinetron 'Jin dan Jun' itu terlihat datang mengenakan kemeja batik dengan corak dominasi kuning.
Terkait hal tersebut Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Jawa Barat Rajiv mengatakan hal tersebut tak jadi soal.
Terlebih, kata Rajiv, dirinya memang selalu menanamkan sikap politik santun terhadap kader-kadernya.
Baca juga: Bursa Cagub DKI Jakarta: Bocoran Kandidat Pengganti Anies dari Gerindra, PDIP, Golkar, hingga NasDem
"Saya menyikapi hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa dalam dunia politik, apa lagi menyangkut Kabupaten Bandung bahkan fenomena gangguan terhadap Syahrul Gunawan untuk diajak bergabung ke partai lain, sudah terjadi sejak lama, pada saat satu bulan sebelum Pemilihan Kepala Daerah 2020 lalu, untuk tidak usah maksimal dan all out terhadap pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kang Dadang Supriatna-Syahrul Gunawan," ujar politikus yang akrab disapa Kang Rajiv ini saat dihubungi, Sabtu (8/1/2022).
Partai NasDem lanjut Rajiv bersyukur karena sebelum tahun politik 2024 mental-mental yang kurang baik keluar dengan sendiri secara alamiah, sehingga tidak membebankan Partai NasDem.
Baca juga: NasDem Berharap Penanganan Pandemi Covid-19 Tahun 2022 Jauh Lebih Baik Dibanding Tahun Sebelumnya
Partai NasDem, lanjut Rajiv, tidak mau memelihara kader-kader bermental pengkhianat.
"Saya rasa cukup saja tidak perlu ditanggapi berlebihan, saatnya kita fokus terhadap pemilu 2024 dengan kerja-kerja sosial dan kerja-kerja kemanusiaan guna membantu masyarakat. Partai tidak mau memelihara kader-kader mental pengkhianat, karena hal tersebut bukan doktrin partai kami," ujarnya.