Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elektabilitas Dedi Mulyadi Kalahkan Airlangga Versi Lembaga Survei, Ini Kata Partai Golkar

Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia memaparkan 'Top Of Mind Pilihan Presiden'.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Elektabilitas Dedi Mulyadi Kalahkan Airlangga Versi Lembaga Survei, Ini Kata Partai Golkar
Tribunnews.com/Reza Deni
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam konferensi virtual (via zoom) antarpartai internasional dengan tema “Tantangan Global Pada Abad XXI: Dimensi Antarpartai” dihadiri oleh seluruh partai politik se-ASEAN dan Partai se-Dunia, Rabu (1/12/2021)./Istimewa 

"Jadi ini yang sebetulnya diinginkan oleh masyarakat yakni pemimpin seperti Pak Jokowi muncul waktu 2014 kan modelnya seperti itu, nah dan Dedi Mulyadi juga modelnya seperti itu," katanya.

Karena itu, Mekeng berpesan kepada ketua umum partao Golkar Airlangga Hartarto dan juga tokoh-tokoh lainnya untuk bisa berbenah diri menaikkan elektabilitasnya.

Sebab dia meyakini Indikator Politik Indonesia adalah lembaga yang kredibel dan tidak bisa dibayar hanya karena pesanan tertentu.

"Jadi orang-orang di bawahnya Dedi enggak boleh kebakaran jenggot karena ini realita dan saya yakin Burhanuddin Muhtadi tidak bisa dibayar dengan model-model begitu," ujarnya.

Baca juga: Airlangga Respons Cepat Arahan Jokowi untuk Stabilkan Harga Minyak Goreng

"Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan masih di bawah (elektabilitasnya-Red) ya berubahlah gayanya, supaya bisa menguber menjadi yang di atas. Semuanya termasuk Pak Airlangga, karena ini fakta," tambahnya.

Anggota Komisi XI DPR ini juga berharap agar Airlangga lebih bisa turun menyapa masyarakat.

Karena dengan begitu masyarakat akan mengetahui dan simpati. Sehingga elektabilitas Airlangga bisa ikut terangkat.

Berita Rekomendasi

"Kalau kader tentunya akan melakukan sosialisasi, tapi yang berangkutan (Airlangga Hartarto-Red) juga harus sosialisasi, harus turun ke rakyat, harus menyapa rakyat. Kalau mau jadi Presiden harus capek, enggak bisa hanya main di media sosial di ibu kota terus seolah-olah rakyat tahu. Enggak semua rakyat yang di bawah misalnya petani tahu. Ya harus turun," pungkasnya.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas