Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Megawati Soekarnoputri, Presiden Wanita Pertama Indonesia yang Dulu Sempat Diremehkan

Berikut profil Megawati Soekarnoputri yang merupakan presiden wanita pertama Indonesia yang dulu sempat diremehkan di kancah politik Indonesia.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Profil Megawati Soekarnoputri, Presiden Wanita Pertama Indonesia yang Dulu Sempat Diremehkan
Ist
Berikut profil Megawati Soekarnoputri yang merupakan presiden wanita pertama Indonesia yang dulu sempat diremehkan di kancah politik Indonesia. 

Kedua anak tersebut bernama Mohammad Prananda dan Mihammad Rizki Pratama.

Hanya saja ketika Surendro mendapat tugas militer pada tahun 1970 di kawasan Indonesia Timur, dirinya hilang dalam tugas.

Hal ini pun membuat Megawati sempat terpuruk.

Namun singkat cerita, tiga tahun kemudian, Megawati menikahi pria asal Ogan Komiring Ulu, Palembang yang bernama Taufik Kiemas.

Pernikahannya dengan Taufik Kiemas dikaruniai seorang putri bernama Puan Maharani.

Karir Politik

Megawati Soekarnoputri pada tahun 1998.
Megawati Soekarnoputri pada tahun 1998. (Kompas.com/Arbain Rambey)

Karir politiknya dimulai ketika menjadi wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat tahun 1986.

Berita Rekomendasi

Lalu pada tahun 1987 dirinya dicalonkan sebagai calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah untuk mendongkrak suara.

Pada saat itu, Megawati dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya karena dinilai sebagai pendatang baru.

Namun pada saat dirinya masuk ke dunia politik, Mega dianggap mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun politik karena trauma politik yang dihadapi.

Kemudian pamor Mega di kancah politik semakin naik dengan terpilih sebagai anggota DPR/MPT serta Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.

Hanya saja sosok Megawati di DPR dan MPR dinilai tidak terasa efeknya karena memang sifatnya yang pendiam dan suasana politik saat itu yang tidak menentu.

Hal ini membuat dirinya lebih melakukan lobi politik di luar Gedung Senayan.

Tak disangka cara dirinya melakukan lobi politik mengantarkannya menjadi Ketua Umum DPP PDI pada thun 1993.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas