Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenis Vaksin Covid-19 sebagai Booster Gratis yang Telah Kantongi Izin dari Badan POM

Berikut ini jenis vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai Booster dan telah diberikan izin oleh BPOM.

Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Jenis Vaksin Covid-19 sebagai Booster Gratis yang Telah Kantongi Izin dari Badan POM
Covid19.go.id
Berikut ini jenis vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai Booster dan telah diberikan izin oleh BPOM. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini jenis vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai booster dan telah diberikan izin oleh BPOM.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk lima vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai dosis lanjutan atau booster.

Mengutip dari laman Sehat Negeriku, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin Booster akan dimulai hari ini, Rabu 12 Januari 2022 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Apa Itu Imunokompromais? Simak Penjelasan dan Rekomendasi Vaksin untuk Penderita

Baca juga: Cara Cek Tiket Vaksinasi Booster Gratis di Aplikasi PeduliLindungi dan Website pedulilindungi.id

Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.

Sasaran vaksinasi booster ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas Lansia dan penderita imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

"Vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman COVID-19 dan termasuk varian-varian barunya," kata Menkes Budi, Selasa (11/1) secara virtual.

Jenis Vaksin Booster GRATIS

BERITA REKOMENDASI

Mengutip dari Kominfo, adapun kelima vaksin Covid-19 yang telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM untuk digunakan booster yaitu:

titin 12 jann 2
Sumber: Covid19.go.id

- Vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma (Homolog)

- Vaksin Pfizer (Homolog)

- Vaksin AstraZeneca (Homolog)

- Vaksin Moderna (Homolog/Heterolog)

- Vaksin Zifivax (Heterolog)

Heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan kedua.

Sementara Homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua.

1. Vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma (Homolog)

Masih dari Kominfo, Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan pers, di Jakarta Pusat, Senin (10/01/2022) menerangkan bahwa vaksin CoronaVac produksi PT Biofarma adalah untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

“(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa,” paparnya.

2. Vaksin Pfizer (Homolog)

Kedua, vaksin Pfizer atau Comirnaty juga untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

“(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan (pemberian booster) sebesar 3,3 kali,” terangnya.

3. Vaksin AstraZeneca (Homolog)

Ketiga, vaksin AstraZeneca juga bersifat homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

Penny menyampaikan, hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster jenis ini.

4. Vaksin Moderna (Homolog/Heterolog)

Selanjutnya, vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog dengan dosis setengah dosis.

Booster heterolog vaksin Moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen atau Johnson & Johnson.

“Ini menunjukkan respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya setelah pemberian dosis booster,” ujarnya.

5. Vaksin Zifivax (Heterolog)

Terakhir, vaksin Zifivax digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.

“Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm,” ujarnya.

Menutup keterangan persnya, Kepala BPOM menyampaikan bahwa pemberian vaksinasi dosis lanjutan telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Pemberian booster diperlukan untuk meningkatkan kadar antibodi Covid-19 yang mengalami penurunan signifikan enam bulan setelah memperoleh vaksin dosis lengkap.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Baca juga artikel lainnya terkait Vaksin Booster

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas