Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut Prediksi Puncak Gelombang Omicron Terjadi Awal Februari: Sebagian Kasus Bergejala Ringan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi puncak gelombang Omicron terjadi awal Februari

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Luhut Prediksi Puncak Gelombang Omicron Terjadi Awal Februari: Sebagian Kasus Bergejala Ringan
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi persnya terkait evaluasi PPKM, Senin (20/12/2021) di kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

"Saya harapkan kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan karena ini sesuatu yang tidak bisa dihindari."

"Tapi kita bisa memitigasi sehingga dalam keadaan terkendali atau dampak yang minimal," jelasnya.

Prediksi Epidemiolog soal Gelombang Ketiga Covid-19

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi, puncak infeksi Omicron di Indonesia akan terjadi akhir bulan depan yakni Februari atau awal Maret.

Menurutnya, di waktu tersebut orang-orang akan mulai membutuhkan bantuan fasilitas kesehatan.

"Menurut saya prediksinya baru akhir Februari atau Maret mulai kelihatan banyak kasus yang datang ke rumah sakit."

"Walaupun ini potensinya moderat atau belum terlihat akan sebesar varian Delta," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)
Berita Rekomendasi

Untuk itu, Dicky mengingatkan pemerintah untuk tetap siap menghadapi skenario terburuk yang ditimbulkan oleh varian baru ini.

Salah satunya yang harus dilakukan dengan memastikan tersedianya obat-obatan, fasilitas isolasi, ICU, ventilator atau bantuan oksigen.

Dicky menegaskan, untuk menghadapi situasi ini, pemerintah mempunyai kewajiban memastikan cakupan vaksinasi dosis lengkap atau dua dosis, ditambah vaksinasi booster bagi kelompok rentan.

"Tiga dosis untuk kelompok rawan pada tahap awal, pada gilirannya semua (mendapatkan vaskin booster)," tutur dia.

Baca juga: Omicron Melonjak, Kemenkes Keluarkan Strategi Baru: Fokus Penanganan Pasien Isolasi Mandiri

Baca juga: Menkes: Kita Hadapi Lonjakan Varian Omicron, Tak Perlu Panik

Dicky juga menyebut imunitas menjadi salah satu kunci dalam memerangi pandemi.

Selama masih ada sejumlah besar penduduk belum memiliki imunitas, lanjut Dicky, maka akan selalu muncul potensi gelombang baru.

"Meningkatkan imunitas bukan (dilakukan) dengan infeksi, ini salah kaprah, tidak etis. Tentu (meningkatkannya) dilakukan dengan vaksinasi," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas