Kemlu Pastikan Kematian Mahasiswi Asal Sulut Grace Karundeng di Kanada Bukan Akibat Tindak Kriminal
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan meninggalnya mahasiswi Indonesia di Toronto, Ontario, Kanada bukan akibat tindak kriminal.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan meninggalnya mahasiswi Indonesia di Toronto, Ontario, Kanada bukan akibat tindak kriminal.
Diinformasikan sebelumnya, mahasiswi cantik asal Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Grace Karundeng (18) ditemukan meninggal dunia di Basement, Richmond Hill, Ontario, Kanada.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan kepastian tersebut berdasarkan hasil autopsi.
“Kami sudah mendapatkan informasi secara informal, bahwa penyebab kematian almarhumah bukan karena tindakan kriminal. Itu yang dapat kami sampaikan, sedangkan detil hasil autopsinya tentu menjadi ranah privat keluarga yang harus kita hormati bersama,” kata Judha Nugaraha pada konferensi pers Kamis (13/1/2021).
Kemlu tidak bisa menjabarkan lebih lanjut, karena hasil autopsi Grace akan langsung diserahkan kepada pihak keluarga, sesuai dengan hukum privasi yang ada di Kanada.
Judha mengatakan pemerintah akan menghormati hal-hal yang menjadi ranah privasi keluarga Grace.
“Sudah dilakukan proses atopsi, tapi kita masih menunggu hasilnya saat ini. Sesuai dengan hukum privasi yang ada di Kanada, hasil autopsi akan langsung diberikan kepada pihak keluarga,” katanya.
Baca juga: Dubes RI: Kepulangan Jenazah Grace Karundeng ke Indonesia Tunggu Hasil Otopsi Keluar
Kendati hasil otopsi yang keluar nantinya menjadi ranah keluarga, Kemlu tidak menutup pintu untuk memberikan akses bantuan jika diperlukan.
Kemlu juga akan memfasilitasi permintaan pihak keluarga yang menghendaki jenazah Grace dikirim ke Indonesia.
“Ada beberapa tantangan karena pemulangan dalam masa pandemi Covid-19, namun insya Allah bisa kita laksanakan secepatnya. Dalam hal ini KJRI akan menyiapkan beberapa dokumen, bekerja sama dengan otoritas setempat. Seperti sertifikat kematian, surat keterangan kematian, proses pemulasaran, dan pemetian sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.
Orangtua terpukul
Tessie Karundeng, ibunda dari Grace Karundeng (18) mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
"Sebagai orang tua saya sangat terpukul. Ini pergumulan yang sangat berat untuk kami lalui, saya berdoa agar Tuhan kuatkan kami," kata Tessie sambil meneteskan air mata Minggu (9/1/2022) di rumah duka Kelurahan Airmadidi, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (9/1/2022).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.