Penjelasan Kemlu Terkait Tingginya Tingkat Kematian WNI di Arab Saudi Akibat Covid-19
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan penjelasan terkait tingginya tingkat kematian warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi akibat Covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan penjelasan terkait tingginya tingkat kematian warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi akibat Covid-19.
Pada hari ini, Kamis (13/1/2022), Kemlu RI mencatat total ada 270 WNI yang terkonfirmasi Covid-19 di Arab Saudi, dengan 101 kematian, selama pandemi Covid-19 merebak.
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, pada konferensi pers Kamis (13/1/2021) mengatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut.
Pertama, tingginya kasus Covid-19 yang ada di Arab Saudi.
Judha menjelaskan, angka kasus WNI meninggal dunia di Saudi merupakan angka kumulatif (penjumlahan) dari kasus yang terjadi sejak pertama kali pandemi merebak pada tahun 2020.
“Angka yang disampaikan tadi adalah angka kumulatif sejak pandemi di mulai pada awal tahun 2020,” ujarnya.
Baca juga: Karantina Hari ke-8 Usai Terpapar Covid-19, Ashanty Rindu Kerja
Kedua, dari sisi sebaran WNI di luar negeri, Arab Saudi merupakan negara dengan konsetrasi WNI paling banyak nomor 2 di dunia, setelah Malaysia.
Ketiga, dari catatan Kementerian Luar Negeri, WNI yang paling banyak terpapar Covid-19 di Saudi adalah pekerja migran yang bekerja sebagai sopir.
Menurut Judha tidak ada masalah terkait akses kesehatan yang diberikan pemerintah Saudi kepada pekerja migran asing di Arab Saudi.
Baca juga: Kapan Pasien Covid-19 Varian Omicron Dikatakan Sembuh? Ini Prediksi Puncak Kasus Omicron
Bahkan pemerintah Saudi memberikan perawatan gratis bagi siapapun yang terkonfirmasi positif Covid-19
“Jadi tidak ada masalah terkait akses kesehatan dalam konteks ini. Dan bahkan dibiayai pemerintah Saudi. Karena kita menghadapi pandemi, tentunya menjadi kepentingan juga bagi pemerintah Saudi merawat yang positif supaya tidak menjadi penyebar ke masyarakat,” ujarnya.
Judha mengatakan KBRI Riyadh juga telah berupaya melakukan pencegahan penularan dengan memberikan masker dan alat pelindung kesehatan lainnya kepada WNI di Saudi.
Termasuk memberikan layanan vaksinasi, bekerja sama dengan pemerintah Saudi.
Namun, KBRI menemui kendala penyaluran vaksinasi kepada pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki dokumen kelengkapan resmi di Saudi.
Baca juga: Pulang dari Arab Saudi, Delapan Anggota Tim Advance Umrah Terpapar Covid-19
Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi perwakilan RI untuk memberikan pelayanan vaksinasi yang maksimal bagi WNI yang ada di Saudi.
“Pemerintah Saudi telah berkomitmen untuk memberikan vaksinasi kepada seluruh populasi. Tantangannya adalah bagi WNI kita yang berstatus Undocumented, yang kadang takut untuk datang ke otoritas setempat untuk di vaksin. Oleh karena itu KBRI dan KJRI memfasilitasi prosesnya supaya mereka lebih nyaman. Supaya pemberian perlindungan jadi lebih maksimal,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.