Mensos Risma akan Dirikan Lumbung Sosial di Lokasi Bencana Banjir & Longsor Jayapura
Kementerian Sosial melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk pembangunan lumbung sosial di lokasi bencana banjir dan longsor di Jayapura.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini bakal mendirikan lumbung sosial di lokasi bencana banjir dan longsor di Jayapura, Papua.
Kementerian Sosial melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk pembangunan lumbung sosial ini.
"Saya akan siapkan lumbung sosial di Jayapura. Nanti akan disiapkan lokasinya oleh pak wali kota. Bisa juga digunakan balai diklat (Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial/BBPPKS) Jayapura," kata Risma melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1/2022).
Risma juga memastikan agar penyintas bencana mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Sebelumnya, Kemensos telah mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Jayapura.
"Kami sempat mengirim dari gudang di Bekasi sebanyak 2 kali pengiriman. Karena jumlah korban penyintas banjir dan longsor banyak sekali," ucap Risma.
Baca juga: UPDATE Banjir dan Longsor di Kota Jayapura Papua: 8 Korban Meninggal, 7.005 Orang Terdampak
Bantuan yang diserahkan dalam kunjungan kerja Mensos ke Jayapura senilai Rp 1.390.539.388, terdiri dari bantuan logistik bencana.
Lalu santunan ahli waris untuk 7 korban jiwa, sembako 500 paket, alat kebersihan 500 paket, peralatan sekolah 500 paket, kain sarung 500 potong, perlengkapan bayi 50 paket, dan bahan natura.
Kemensos juga menyerahkan penjernih air atau water treatment. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan umum dalam bencana banjir, yakni kurangnya ketersediaan air bersih.
"Dengan peralatan water treatment air keruh pun bisa diolah menjadi air siap minum," tutur Risma.
Kunjungan kerja Mensos ditutup dengan meninjau dapur umum, lokasi pengungsian dan layanan dukungan psikososial di BBPPKS Jayapura.
Di sini, menjadi lokasi pengungsian dari sebanyak 24 KK atau 78 jiwa.
Kepada petugas balai, Risma berpesan agar anak-anak mendapat pembinaan misalnya diajari menggambar, atau menulis surat, serta game sederhana namun game yang mengembangkan pemikiran.