YARI dan IPB Gencarkan Riset Pertanian untuk Dukung Langkah Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
YARI-IPB sejauh ini telah mengkaji berbagai komoditas pertanian seperti beras, jagung, kedelai, kelapa sawit, daging sapi, cabai, dan bawang merah
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yanmar Co., Ltd. bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) terus melakukan riset dan pengembangan pertanian di Indonesia.
Kegiatan riset ini merupakan kelanjutan dari pembentukan lembaga penelitian kerja sama bernama Yanmar Agricultural Research Institute - IPB (YARI-IPB) pada 17 Oktober 2014 di Bogor,
YARI-IPB sejauh ini telah mengkaji berbagai komoditas pertanian strategis di Indonesia, antara lain beras, jagung, kedelai, kelapa sawit, daging sapi, cabai, dan bawang merah.
“Kami memilih komoditas tersebut karena sejalan dengan tujuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mencapai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 untuk beras, bawang merah, cabai, jagung, gula, kedelai, daging sapi, dan bawang putih,” kata Dr. Ir. Desrial, M.Eng., Direktur YARI-IPB dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (13/1/2022).
Dia menjelaskan, dalam upaya mencari data dan informasi yang aktual, YARI-IPB turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei dan wawancara dengan para pihak terkait yang terlibat di sepanjang rantai nilai di beberapa sentra produksi pertanian.
Baca juga: Karantina Pertanian Surabaya Gagalkan Penyelundupan Ribuan Burung Kicau dari Kalimantan Tengah
Dalam melaksanakan penelitian ini, YARI-IPB bekerjasama dengan sejumlah pakar dari berbagai latar belakang disiplin ilmu untuk memberikan perspektif yang menyeluruh sehingga dapat memperkaya hasil penelitian.
Dengan demikian, kajian dalam penelitian ini diharapkan mampu menggali dan memahami situasi pertanian Indonesia dari perspektif keteknikan, agronomi, sosial dan ekonomi.
Melalui berbagai pendekatan dalam meneliti situasi yang terjadi di lapangan, peneliti kemudian merumuskan kemungkinan solusi terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat.
Penelitian lapang telah dilakukan untuk mengkaji metode pertanian yang optimal serta untuk meningkatkan kinerja mesin yang ada agar sesuai dengan kondisi lokal.
“Dalam tujuh tahun terakhir, kami telah melakukan beberapa penelitian lapang diantaranya kajian untuk menentukan metode budidaya padi dan penggunaan mesin yang optimal,” ujar Hiroaki Muraoka, Wakil Direktur YARI-IPB.
“Kami juga telah melakukan pengujian lapang untuk mesin pemanen hijauan pakan ternak,” tambahnya.
Dalam penelitian penentuan metode budidaya padi yang optimal, YARI-IPB menguji dua metode budidaya padi berdasarkan jarak tanam yang umum digunakan oleh petani Indonesia, yaitu jarak tanam persegi (tegel) dan jarak tanam Jajar Legowo.
YARI-IPB juga melakukan uji coba tanam manual dan tanam mekanis menggunakan mesin tanam padi (transplanter) Yanmar AP4 untuk mendapatkan perbandingan hasil panen padi dari beberapa metode tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.