Pilihan Presiden Jokowi, Ibu Kota Baru Diberi Nama Nusantara
Nama untuk ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) pengganti Jakarta akhirnya terungkap.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama untuk ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) pengganti Jakarta akhirnya terungkap.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan nama untuk ibu kota baru yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.
Ada pun nama yang disiapkanadalah Nusantara.
Baca juga: Siapakah Nur Afifah Balgis? Wanita 24 Tahun yang Jadi Tersangka Suap Bupati Penajam Paser Utara
Baca juga: Bukan Nusantara, Rektor Uniba Sarankan Presiden Jokowi Beri Nama Pakunagara untuk Ibu Kota Negara
”Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah lagsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara," kata Suharso dalam rapat Pansus RUU IKN yang disiarkan virtual pada Senin (17/1/2022).
Menurut Suharso, ada dua alternatif ibu kota negara, yang bernama Nusantara adalah satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus.
Yang selanjutnya disebut IKN itu dihilangkan menurut ahli bahasa, menjadi ibu kota negara yang bernama Nusantara, adalah satuan pemerintah daerah yang bersifat setingkat provinsi," sambung Suharso.
Suharso menjelaskan, alasan Nusantara dipilih menjadi nama ibu kota baru karena
nama nusantara sudah dikenal sejak dulu, ikonik di kalangan internasional, mudah dan
menggambarkan kenusantaraan Republik Indonesia.
"Dan saya kira kita semua setuju dengan istilah nusantara itu," tambahnya.
Baca juga: Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud Ditetapkan Jadi Tersangka Suap
Baca juga: Mengenal Istilah Nusantara, Nama Ibu Kota Negara Baru yang Disetujui Jokowi
Suharso mengungkapkan, pihaknya sebenarnya menyiapkan banyak opsi nama untuk pusat pemerintahan yang baru tersebut. Menurut Suharso, setidaknya ada 80 lebih opsi nama yang disampaikan ke pemerintah.
Ia lantas membacakan di antaranya Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Pertiwi Pura, Wana Pura, Cakrawala Pura, hingga
Kertanegara.
Dalam pemilihan nama untuk IKN baru, pihaknya telah memanggil ahli bahasa, ahli sejarah, dan sejumlah pakar lainnya.
"Mereka yang punya otoritas untuk memberikan knowledge kepada kami, para pakar itu untuk memilih kata-kata yang paling tepat dan ini begitu besar sekali," ucap Suharso.
Akhirnya dari lebih 80 nama yang diajukan pihaknya itu, Presiden Jokowi memilih Nusantara menjadi nama IKN baru.
"Akhirnya dipilih kata Nusantara, tanpa ada kata Jaya. Itu nanti saya kira penjelasan lebihnya setelah diskors," jelas Suharso.
Regulasi ibu kota baru sendiri ditargetkan selesai pada bulan ini. Pemerintah juga mulai memetakan sejumlah kementerian dan lembaga yang akan pertama kali berkantor di wilayah yang masuk dalam Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan IKN bukan hanya sekedar memindahkan perkantoran.
Menurut dia, IKN dibangun sebagai kota baru yang kompetitif di tingkat global.
"Ibu kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan. Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart,"ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2021).
"Kota baru yang kompetitif di tingkat global. Membangun sebuah lokomotif baru untuk
transformasi Indonesia menjadi sebuah Indonesia yang berbasis inovasi, teknologi,
green economy. Karena dari sinilah kita akan memulai," lanjutnya.
Presiden menuturkan, secara fisik pembangunan IKN harus menjadi momentum untuk
membangun sebuah kota yang sehat, efisien, produktif, yang dirancang sejak awal agar
warganya dapat bepergian ke mana saja dengan naik sepeda atau jalan kaki.
Sebab konsep pembangunan IKN mengadaptasi zero emisi. Selain itu, IKN juga menyediakan
pelayanan keamanan dan kesehatan serta pendidikan berkelas dunia.
"Bayangan kita seperti itu. Jadi, sekali lagi IKN yang baru ini bukan sekedar kota yang
berisi kantor-kantor pemerintahan," tutur Jokowi. "Tetapi kita ingin membangun sebuah
new smart metropolis yang mampu menjadi magnet, menjadi global talent magnet,
menjadi pusat inovasi" tambahnya.(tribun network/mam/fik/dod)