Sejarah Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota Negara Indonesia: Dinilai Terkesan Jawa-Sentris
Presiden Jokowi telah memutuskan Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) baru yang terletak di Kalimantan Timur.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
Pemilihan Kalimantan sebagai IKN disebut untuk memutus kesenjangan antara wilayah Pulau Jawa dan luar Jawa.
"Sebab, istilah Nusantara mencerminkan bias Jawa yang dominan. Nusantara adalah produk cara pandang Jawa masa Majapahit yang mendikotomi antara negara gung (kota Majapahit) dengan mancanegara (luar kota Majapahit)," tuturnya.
Selain itu, ia menilai penyebutan istilah Nusantara bukan hanya sekadar dikotomis dalam arti kewilayahan, melainkan juga terkait peradaban.
"Dalam konteks Jawa, sebutan mancanegara untuk menjelaskan wilayah yang tidak beradab, kasar tidak teratur, atau sesuatu yang sebaliknya dari negara agung yang beradab dan harmonis," kata Rizal.
Oleh karena itu, menurutnya, pemilihan nama Nusantara untuk menandakan ibu kota negara baru kurang tepat.
"Pemakaian nama ibu kota baru Nusantara tidak mewakili pikiran RI yang didirikan sebagai amanat untuk setara, tetapi mewakili arogansi dan dominasi pikiran elite 'Keraton Jawa' gaya baru 2022," terangnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri/Chaerul Umam) (Kompas.com/Elza Atari Retaduari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.