Arteria Dahlan: Saya Tak Ingin Ada Sunda Empire di Kejaksaan Agung
Arteria menegaskan, bahwa pernyataannya itu bukan untuk mendiskreditkan suku Sunda. Namun, dia tidak ingin ada istilah Sunda Empire (Kerajaan Sunda)
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menjelaskan pernyataannya yang meminta kepala kejaksaan tinggi (kajati) dicopot karena berbicara bahasa Sunda saat rapat.
Arteria menegaskan, bahwa pernyataannya itu bukan untuk mendiskreditkan suku Sunda.
Namun, dia tidak ingin ada istilah Sunda Empire (Kerajaan Sunda) di tubuh Kejaksaan Agung.
Sebab, jika ada orang-orang yang memegang jabatan strategis di Kejagung itu bukan karena faktor kesukuan Sunda-nya, namun karena memiliki kompetensi dan melalui mekanisme yang objektif serta transparan.
"Di saat kita semua sudah membuat yang bagus ini, ada gempuran yang namanya Sunda Empire. Kita katakan sekalipun ada orang Sunda yang duduk sebagai Kajati, duduk sebagai karo, sebagai Kajari atau jabatan-jabatan strategis itu bukan karena Sunda-nya, tapi karena suatu mekanisme yang membuat dia terpilih, mekanisme yang begitu objektif dan transparan karena beliau-beliau itulah yang cukup capable, punya kualitas, punya kompetensi bukan karena Sunda-nya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Arteria Dahlan Mesti Direcall Karena Melecehkan Bahasa Sunda
Arteria menyesalkan, masih ada oknum jaksa yang mencoba memperlihatkan kedekatan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, dengan cara-cara yang tidak tepat.
Menurutnya, hal itu bisa merusak sistem yang telah dibangun Kejaksaan Agung agar tidak ada ada nepotisme kesukuan dalam sebuah instansi pemerintahan.
"Tidak ada kaitannya mendiskreditkan umat atau orang Sunda. Yang kita lakukan justru saya memberikan keberpihakan kepada para pemilik dan pemegang jabatan strategis di Kejaksaan yang orang Sunda, yang saya katakan mereka adalah pilihan-pilihan yang tepat," ujarnya.
"Buktinya apa? Kejaksaan kan berjalan dengan sangat baik. Nah ini yang kita coba kritisi. Jadi jangan ditafsirkan yang berbeda, saya yakin banyak juga serangan karena dari 15 menit pembicaraan saya itu banyak sekali hal-hal yang mungkin beririsan kepentingan bagi beberapa pihak," lanjutnya.
Arteria kembali menegaskan, bahwa dirinya tidak melarang menggunakan bahasa daerah.
Namun, Arteria merasa geram jika ada oknum yang memperlihatkan kesukuan secara sengaja.
"Enggak ada Sunda Empire di Kejaksaan, memang mereka terpilih orangnya bagus-bagus, tapi jangan pula ada jaksa yang mencoba coba untuk memperlihatkan itu, enggak boleh kasihan yang lain," pungkasnya.