Angka Konfirmasi Harian Covid-19 Capai 1.745 Kasus, Tertinggi Sejak Pertengahan Oktober 2021
Penambahan kasus harian Covid-19 pada Rabu 19 Januari 2022 menunjukkan angka 1.745 kasus, ini tertinggi sejak pertengahan bulan Oktober 2021.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus harian Covid-19 pada Rabu 19 Januari 2022 menunjukkan angka 1.745 kasus.
Informasi tersebut dilansir melalui website Peta Sebaran Covid, covid19.go.id/peta-sebaran.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penambahan harian ini tertinggi sejak pertengahan bulan Oktober 2021.
Diketahui sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengabarkan bahwa konfirmasi positif sebanyak 1.362 orang per 18 Januari 2022 adalah penambahan harian ini tertinggi selama gelombang kedua Covid-19.
Namun, selang sehari setelah konferensi pers itu, kasus Covid-19 meningkat lagi menjadi 1.745 kasus.
Baca juga: Jokowi: 301 Juta Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan kepada Rakyat Indonesia
Baca juga: Pakar: Testing dan Tracing Indonesia Belum Memenuhi Standar WHO, Kasus Covid-19 Bisa Lebih Banyak
Dengan demikian, jumlah penambahan kasus harian Covid-19 tanggal 19 Januari 2022 lebih banyak bila dibandingkan dengan data per 18 Januari 2022.
Reisa Ingatkan Tentang Prokes
Berbekal pengalaman tahun lalu, yakni setelah libur Natal dan Tahun Baru (Natari) pada tahun sebelumnya, terlihat adanya lonjakan kasus konfirmasi Covid-19.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan mengalami lonjakan kasus Covid-19 lagi di tahun ini.
Dapat dilihat dari dara kasus Covid-19 yang melonjak hingga menembus angka 1.745 orang.
Meski tidak sebanyak tahun lalu, namun Reisa tetap ingatkan bahwa ada varian Omicron yang telah teridentifikasi di Indonesia.
Baca juga: Menlu Retno: 1 Miliar Vaksin Covid-19 Telah Didistribusikan Covax ke Seluruh Dunia
"Ingat pengalaman kita tahun lalu setelah libur Nataru dan Idul Fitri, di mana ada kenaikan mobilitas dan pelanggaran kesehatan menyebabkan lonjakan kasus yang luar biasa."
"Maka jangan kita ulangi kembali kenangan buruk tersebut, apalagi varian omicron yang menyebabkan gelombang kasus luar biasa di banyak negara," kata Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presien, Rabu (19/1/2022).
Sebagai informasi, temuan varian Omicron telah ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.