Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Ucapan Arteria Dahlan: Massa Geruduk Kantor DPRD hingga Kekhawatiran Elektabilitas PDIP Turun

Soal ucapan Arteria Dahlan yang dianggap menyakiti orang Sunda kini masih menjadi polemik dan berbuntut panjang.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
zoom-in Buntut Ucapan Arteria Dahlan: Massa Geruduk Kantor DPRD hingga Kekhawatiran Elektabilitas PDIP Turun
Tribun Jabar
Ratusan orang menggelar aksi menuntut Arteria Dahlan segera diproses hukum di kantor DPRD Subang dan Kantor Bupati Subang, Jumat (21/1/2022). 

Padahal, selama ini DPC PDIP Kabupaten Cirebon berupaya keras menjaga amanat kepercayaan masyarakat melalui berbagai program unggulan.

Ia mengatakan, pernyataan semacam itu tidak seharusnya dilontarkan karena Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.

Karenanya, warga negara harus saling menghargai keberagaman yang ada dan tidak boleh dibeda-bedakan demi menjaga persatuan serta kesatuan.

Dikritik Ridwan Kamil, TB Hasanuddin, hingga Dedi Mulyadi

Sontak pernyataan yang dilontarkan politikus PDIP tersebut langsung mendapat kritik dari berbagai pihak.

Termasuk Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang ikut mengomentari, pihaknya mengatakan penggunaan bahasa daerah dalam kegiatan rapat merupakan sesuatu yang wajar.

Pria yang juga termasuk Tokoh Sunda tersebut juga membandingkan dengan pejabat daerah yang ada di Jawa Tengah, di mana menggunakan Bahasa Jawa.

Berita Rekomendasi

"Saya lihat di Jawa Tengah bupati, wali kota, gubernur sering juga menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya, Ini adalah bagian dari kita menjaga dialektika bahasa sebagai keragaman Indonesia," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Anggota DPR Dedi Mulyadi sempat dicegat banjir di Garut selatan saat mengok santriwati korban pencabulan guru pesantren, Sabtu (11/12/2021).
Anggota DPR Dedi Mulyadi sempat dicegat banjir di Garut selatan saat menengok santriwati korban pencabulan guru pesantren, Sabtu (11/12/2021). (HANDOUT via Kompas.com)

Bahkan, kata Dedi, saat ia memimpin rapat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI kerap menyisipkan bahasa Sunda di dalamnya.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks tidak tegang. Sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Dan lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," katanya.

Sehingga menurutnya tidak ada masalah jika menggunakan bahasa daerah manapun selama bisa dipahami oleh peserta rapat atau acara yang kita pimpin.

Tidak hanya Dedi, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun turut mengkritik Arteria Dahlan.


Lewat cuitan di akun twitternya, @ridwan kamil, pihaknya pun meminta Arteria unutk meminta maaf.

"Searifnya Bang Arteria Dahlan meminta maaf kpd masyarakat #Sunda."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas