Peringatan Dini Gelombang Tinggi Sabtu 22 Januari 2022, BMKG: 6 Perairan Capai 2,5-4 Meter
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menginformasikan gelombang tinggi 2,5-4 meter terjadi di enam wilayah perairan Indonesia
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini gelombang tinggi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Sabtu, 22 Januari 2022.
Melalui akun Instagram @infobmkg, diinformasikan gelombang tinggi terjadi di enam wilayah perairan Indonesia.
Informasi peringatan dini gelombang tinggi merupakan informasi prakiraan gelombang untuk dua hari ke depan, diperbaharui setiap ada perubahan dan sebelum masa berlakunya habis.
"Mari cek update Peringatan Dini Gelombang Tinggi Wilayah Perairan Indonesia berlaku tanggal 22 Januari 2022 Pukul 07.00 WIB hingga 23 Januari 2022 Pukul 07.00 WIB," tulis BMKG.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Sabtu, 22 Januari 2022: Waspada Cuaca Ekstrem di 22 Wilayah Indonesia
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu 22 Januari 2022: Waspada 17 Wilayah Hujan Lebat serta Angin
Dalam narasi BMKG diinformasikan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Sangihe - Talaud, Teluk Cendrawasih, Perairan Selatan Biak, Perairan Fakfak - Kaimana, Laut Banda, Perairan Selatan NTT.
Terdapat 38 wilayah perairan berpotensi mengalami gelombang sedang 1,25 - 2,5 meter.
Sedangkan enam wilayah perairan berpotensi mengalami gelombang tinggi 2,5 - 4 meter.
Wilayah perairan dengan Gelombang Sedang 1,25 - 2,5 meter:
- Perairan Utara Sabang
- Perairan Barat Aceh
- Perairan Barat P.Simeulue hingga Kep. Mentawai
- Perairan Bengkulu
- Perairan Barat Lampung
- Samudra Hindia Barat Aceh hingga Nias
- Selat Sunda bagian Barat dan Selatan
- Perairan Selatan Banten hingga P.Sumba
- Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan
- Selat Sumba
- Perairan Kupang - P.Rotte
- Selat Ombai
- Selat Sape bagian Selatan
- Laut Sawu
- Perairan Kep. Anambas hingga Kep. Natuna
- Laut Natuna Utara
- Laut Jawa bagian Timur
- Perairan Utara Jawa Timur
- Laut Bali - Sumbawa - Flores
- Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar
- Perairan Baubau - Wakatobi
- Selat Makassar bagian Selatan
- Laut Sulawesi bagian Tengah dan Timur
- Perairan Selatan Kep. Sangihe
- Perairan Kep. Sitaro
- Perairan Bitung
- Laut Maluku
- Perairan Utara kep. Banggai hingga kep. Sula
- Perairan Halmahera
- Laut Halmahera
- Laut Seram
- Perairan P.Buru - P. Seram - P. Ambon
- Perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar
- Perairan Kep. Kei hingga Kep. Aru
- Perairan Kaimana - Fakfak
- Laut Arafuru
- Perairan Utara Papua Barat hingga Papua
- Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua
Wilayah perairan dengan Gelombang Tinggi 2,5 - 4 meter
- Samudra Hindia Barat Mentawai hingga Lampung
- Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT
- Perairan Selatan Jawa Timur hingga NTT
- Perairan Talaud
- Perairan Utara Sangihe
- Laut Banda
BMKG juga mengimbau agar masyarakat memeperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis dalam unggahan BMKG.
Batas risiko perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sementara kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Gelombang Tinggi