Respons Persoalan Petani di Lampung Tengah, Ganjar Tawarkan Teknologi Bioreaktor Kapal Selam
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat sambutan hangat dari puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat sambutan hangat dari puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Liman Benawi, Trimurjo, Lampung Tengah.
Desa Liman Benawi merupakan desa yang menjadi binaan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Selain melihat kondisi pertanian, Ganjar juga mendengar keluhan anggota KWT tentang sulitnya air saat musim kemarau.
"Pakai teknologi, nanti saya undang ke Jawa Tengah ya. Di sana ada teknologi pertanian yang keren menggunakan bioreaktor kapal selam," ujar Ganjar dalam keterangannya, Selasa (25/1/2022).
Ibu-ibu KWT tampak antusias ketika mendapat tawaran untuk berkunjung ke Jateng. Selain ingin belajar teknologi pertanian, mereka juga meminta Ganjar mengajak mereka wisata ke Borobudur.
Baca juga: Ganjar Pranowo Jadi Tamu Tak Diundang Pernikahan Warga Banyuasin Sumsel, Ini Kata Pengantin
Mendengar permintaan itu, Ganjar tampak tersenyum. Ia pun mengapresiasi semangat ibu-ibu yang berkecimpung di dunia pertanian.
"Ibu-ibu ini hebat, mereka tergabung dalam organisasi KWT. Mereka mengembangkan pertanian, teorinya sudah benar karena bisa mengelola dengan baik. Tapi tadi cerita ada kendala, maka saya tawarkan bagaimana kalau masalah itu diselesaikan menggunakan teknologi pertanian," kat Ganjar.
Di sisi lain, bercerita soal teknologi bioreaktor kapal selam di Pati, Jateng. Teknologi itu diklaim bisa digunakan untuk mengatasi persoalan air.
Ganjar mengklaim teknologi bioreaktor kapal selam tidak terlalu rumit sehingga bisa diadopsi oleh KWT di Liman Benawi.
Baca juga: Ketika Ganjar Diteriaki Emak-emak Saat Menyusuri Sungai Sekanak Palembang: Mampir Ke Rumah Saya Pak
"Jadi area-area yang kekurangan air bisa dipakai teknologi ini. Bagaimana memanfaatkan sampah kemudian diolah jadi bio gas, kemudian energinya untuk menggerakkan pompa penyedot air. Pupuk dan residu yang dihasilkan juga bisa dipakai untuk menyuburkan tanah," jelas Ganjar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.