Aksi Lanjutan Masyarakat Sunda Kembali Digelar di Gedung DPR, Arteria Diminta Keluar Temui Massa
Massa aksi dari sejumlah wilayah di Jawa Barat kembali menggelar aksi lanjutan di depan Gedung DPR RI.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi dari sejumlah wilayah di Jawa Barat kembali menggelar aksi lanjutan di depan Gedung DPR RI.
Seperti sehari sebelumnya, kali ini masyarakat penutur bahasa sunda ini menuntut agar Politisi PDIP, Arteria Dahlan dipecat dari DPR
Massa aksi yang mengatasnamakan Aksi Urang Sunda Menggugat ini melakukan sejumlah atraksi, di antaranya menyanyikan lagu berbahasa sunda hingga melakukan aksi debus.
Pantauan di lokasi, aksi massa juga menari diiringi lagu berbahasa sunda. Tak jarang mereka meneriakkan agar Arteria Dahlan mau keluar dan menemui mereka.
"Keluar ayo Anggota DPR, ini bukan soal sunda, ini soal budaya di seluruh Indonesia," kata orator di lokasi, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Arteria Dahlan Dilaporkan ke MKD, Kiai Maman Apresiasi Masyarakat Sunda
Hingga berita ini diturunkan, aksi massa masih berlangsung. Aksi teatrikal masih dilaksanakan.
Arus lalu lintas juga terlihat ramai lancar, tak ada penutupan jalanbl oleh petugas kepolisian dari aksi kali ini.
Sebelumnya, Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda menggelar demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Massa menuntut Politisi PDIP, Arteria Dahlan, yang merupakan anggota DPR Komisi III, untuk dipecat.
"Kami semua memaafkan. Tapi, satu tuntutan kami pecat Arteria Dahlan," kata Perwakilan Masyarakat Sunda, Asep dalam orasinya, Rabu (26/1/2022).
Massa juga membentangkan sebuah spanduk berisi gambar wajah Arteria Dahlan dan bertulisan 'Aksi Damai Urang Sunda Ngahiji Menuntut Arteria Dahlan Dipecat dari Anggota DPR RI'.
Dia menyebut pernyataan Arteria telah menyinggung masyarakat Sunda.
Semua warga Sunda merasa, dikatakan Ase,p, telah dilecehkan oleh Arteria Dahlan. Dia menyebut, meski Arteria telah meminta maaf, pihaknya tetap menuntut Arteria untuk dipecat