Fenomena Bulan Hitam: Definisi, Daftar Wilayah, dan Perbedaan Waktu Terjadinya
Fenomena bulan hitam dapat dilihat di Amerika Serikat pada 31 Januari 2022. Sedangkan fenomena bulan hitam di Indonesia dapat dilihat pada 30 Mei 2022
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut definisi, daftar wilayah dan perbedaan waktu terjadinya Fenomena Bulan Hitam dalam artikel ini.
Mengutip lapan.go.id, fenomena astronomis bulan hitam tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Hal tersebut disebabkan apabila dilihat dari atas kutub, konfigurasi Bumi-Bulan-Matahari yang terlihat pada satu garis lurus.
Oleh karena itu, permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari dan bulan terlihat gelap.
Baca juga: Fenomena Bulan Hitam di Indonesia Terjadi Mei 2022, Amerika Terjadi Lebih Awal, Mengapa Berbeda?
Konfigurasi tersebut, setiap 2 hingga 5 kali bertepatan dengan bulan berada di titik simpul orbit (perpotongan ekliptika dan orbit bulan).
Sehingga bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi dan mengakibatkan gerhana matahari.
Sementara itu, fenomena bulan hitam dapat dilihat di Amerika Serikat pada 31 Januari 2022.
Sedangkan fenomena bulan hitam di Indonesia dapat dilihat pada 30 Mei 2022.
Lalu apa itu bulan hitam?
Baca juga: Mengenal Fenomena Ekuiluks: Durasi Panjang Siang dan Malam yang Sama di 39 Daerah di Indonesia
Baca juga: FENOMENA Langit Akhir Januari 2022: Fase Bulan Perbani Akhir hingga Perige Bulan
Definisi Bulan Hitam
Berikut beberapa definisi bulan hitam:
1. Fase Bulan Baru yang kedua dalam satu bulan Masehi
Fenomena ini cukup sering terjadi karena berlangsung periodik dengan periode 29 bulan.
Hal tersebut disebabkan umur bulan Masehi selain Februari (30 atau 31 hari) lebih panjang dibandingkan dengan durasi siklus Sinodis Bulan (disebut juga Lunasi, yakni 29,53 hari) dan bulan baru pertama di dalam bulan Masehi jatuh di awal bulan, sehingga bulan baru kedua jatuh di penghujung bulan Masehi.